Selasa, 05 April 2011

langkah-langkah penelitian

  1. judul
  2. pengajuan masalah
  3. perumusan hipotesa
  4. metodologi
  5. analisis
  6. penyusunan laporan
sumber masalah 
  • fenomena pendidikan
  • perubahan tekonologi
  • bacaan, laporan penelitian
  • seminar, diskusi, pertemuan ilmiah
  • pernyataan pemegang otoritas
  • pengamatan sepintas
  • pengalaman pribadi
  • perasaan intuitif
pertimbangan pengambilan masalah
1. subyketif, berasal dari calon peneliti, yang perlu diperhatian anatara lain kesesuain penelitian, biaya, waktu, alat, perlengkapan, bekal teoritis, dan penggunaan metode
2. obyektifitas, berasal dari masalah yang akan diteliti. yang perlu diperhatiakn adalah sejauh mana hasilnya nanti akan memberi sumbangan dalam bidang yang bersangkutan dan sumbangan pemecahan masalah.

pertanyaan untuk menjajaki masalah
  • apakah permasalahan dapat dijawab secara efektif melalui penelitian
  • apakah nilai penemuan cukup berarti dan bermanfaat
  • apakah merupakan sesuatu yang baru dan belum pernah diteliti
  • apakah memungkinkan untuk diteliti  
sistematika penelitian kuantitatif
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PEMBATASAN MASALAH
D. PERUMUSAN MASALAH
E. TUJUAN PENELITIAN
F. MANFAAT PENELITIAN
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESA PENELITIAN
A. DESKRIPSI TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN
B. KERANGKA FIKIR
C. HIPOTESA PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
D. INSTRUMEN DAN TENIK PENGUMPULAN DATA
E. TEKNIK ANALISA DATA
BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN
B. ANALISA DATA
C. PENGUJIAN HIPOTESIS
D. INTERPRETASI HASIL PENELTIAN
E. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
B. DISKUSI
C. KETERBATASAN PENELITIAN
D. IMPLIKASI
E. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 

Penelitian

penelitian ---> research (Re+search)
pengertian penelitian
1. Hillway
penelitian adalah metode sytudi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
2. Whitrey
penelitian adalah metode untuk menemukan pembenaran sehingga penelitian juga merupakan metode berfikir secara teoritis.
hubungan antara ilmu, penelitian dan kebenaran
menurut Almaek, penelitian merupakan proses untuk mencari dan membuktikan kebenaran, ilmu adalah hasil yang diperoleh dari sebuah penelitian, hasil yang diperoleh haruslah menunjukkan suatu kebenaran. 
perkembangan penelitian kearah metode ilmiah terjadi karena rasa ingin tahu manusia tarhadap apa yang terjadi disekitarnya.
ilmu logika (silogisme) mempunyai andil besar daam proses menuju metode penelitian ilmiah. yanng menjadi dasar dari penelitian ilmiah adalah nalar, kekuatan analisa yang kritis melalui cara berfikir logis/masuk akal. sillogisme merupakan pendekatan sistematis pertama dalam upaya menganalisa sesuatu menggunakan metode deduktif mulai dari kebenarana umum menuju kesimpulan spesifik.
pelopr ilmu logika adalah Aristoteles (filsuf yunani)
  • aristoteles menerapkan metode deduktif, dari umum ke khusus
  • francis bacon menerapkan metode induktif, dari khusus ke umum
  • charles darwin menggunakan metode deduktif-induktif, kesimpulan dari penilitiannya yaitu tentang penelitian perubahan biologis pada binatang ada kaitannya dengan proses seleksi alam.
  • john davey, menggunakan metode deduktif-induktif dengan proses 1.identifikasi dan pembatasan metode, 2.formulasi hipotesis, 3.mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganlisis data, 4.formulasi kesimpulan, dan 5.verifikasi, apakah hipotesis ditolak, diterima atau dimodifikasi.
ciri-ciri penelitian
  1. dirancang dan diarahkan untuk memecahakan masalah tertentu, jawaban masalah menentukan hubungan   2 variable atau lebih sebagai fokus penelitian.
  2. tekanan pada pengembangan generalisasi, prinsip, teori, sehingga hasilnyna mempunyai nilai deskripsi dan prediksi, bukan sekedar memburu dan mengumpulkan data.
  3. berangkat dan bermuara pada masalah atau obyek yang dikaji
  4. memerlukan observasi dan deskripsi yang akurat. untuk itu digunakan kuantifikasi serta berbagai alat pengukuran dan deskripsi yang cermat. instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid agar hasilnya akurat.
  5. berkepentingan dengan penemuan baru, bukan sekedar mensintesa atau mereorganisir hal-hala yang telah diketahui sebelumnya
  6. dirancang secara teliti dan cermat
  7. menuntut keahlian sehingga perlu memahami konsep-konsep, istiah-istilah, menguasai ketrampilan teknis dalam memahami dan menganalisa data (pengetahuan memadai)
  8. diwarnai upaya obyektif dan logis sehingga harus menekankan bias dan pengaruh emosi dalam penelitian
  9. menuntut kesabaran
  10. kadang kadang menuntut keberanian
  11. pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara tertib dan cermat
macam-macam penelitian
  1. penelitian dasar / murni, tujuan berkepentingan dengan penemuan generalisasi/ prinsip-prinsip dalam rangka mengembangkan teori ilmu pengetahuan sehingga tidak risan dengan hal-hal praktis. penelitian ini banyak dilakukan di laboratorium
  2. penelitian terapan, tujuannya untuk penemuan" baru yang berkenaan dengan aplikasi suatu konsep teori tertentu yang bersifat praktis. diperlukan dalam rangka perbaikan atau penyempurnaan suatu produk atau proses tertentru. banyak digunakan dalam penelitian pendidikan, baik itu PBM atau bahan-bahan ajar.
  3. penelitian aksi (action research), cara penelitiannya melalui pengamatan dari suatu kebijakan yang sedanga diselenggarakan. tujuannya untuk menkroscek kebijakan itu, mana yang belum efektif dan efisien sesuai dengan tujuan dan target awal maka hasus diperbaiki. misalnya dalam penelitian pendidikan. contohnya : mengembangkan sistem PPL yang efektif dan efisien. 
  4. penelitian deskriptif, berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada (kondisi, hubungan, proses, pendapat, akibat, efek yang terjadi). tujuannya untuk mmebuat penyadaran secara sistenatis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi suatu daerah tertentu.
  5. studi kasusu, tujuannya untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan, suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.ciri-cirinya 1.penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir baik mengenai unit tersebut, 2.cenderung meneliti jumlah unit, tetapi mengenai variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya, 3.bertujuan untuk pemecahan masalah
  6. penelitian korelaisonal, tujuannya untuk menyelidiki sejauh mana variasi" pada suatu faktor berkaitan dengan variasi" pada 1 atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
  7. penelitian eksperimen sungguhan, tujuannya untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau ;lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

pendekatan untuk memperoleh kebenaran

pendekatan untuk memperoleh kebenaran dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan ilmiah dan non ilmiah. 
  1. pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah kerja tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar melalui penelitian ilmiah
  2. pendekatan non-ilmiah, tidak dilakukan melalui langkah-langkah yang cermat. pendekatan ini banyak terjadi di masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang umum muncul disana.
  3.  macam-macam pendekatan non-ilmiah
  • akal sehat (common sense), digagas oleh Conant dan dikembangkan oleh Kelinger. yang dimaksud adalah serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi manusia. contohnya: pada abad ke-19 hukuman merupakan alat utama dalam pendidikan untuk memotivasi siswa, pada perkembangannya tindakan ini dibantah oleh para peneliti. reward dirasa lebih meningkatkan motivasi dibandingkan hukuman.
  • prasangka, yaitu pencapaian pengetahuan secara akal sehat oleh pihak yang berkepentingan, mudahnya timbul prasangka akan mempersempit pengamatan, mengkambing hitamkan orang lain, menyokong suatu pendapat dan dengan akal sehat cenderung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas yang kemudian menimbulkan prasangaka.
  • pendekatan deskriptif, diperoleh dengan cepayt melalui proses yang tidak disadari dan dipikirkan terlebih dahulu. tidak melalui langkah-langkah sistematis dan terkendali. akibatnya sulit dipercaya karean menggunakan metode apriori.
  • penemuan kebetulan dan coba-coba, diperoleh tanpa rencana, tidak pasti dan tidak melalui langkah-langkah sistematis dan terkendali. misalnya saja percobaan pertama diikuti dengan serangkaian percobaan selanjutnya tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu namun pemecahan terjadi secara kebetulan (trial and eror)
  • pendapat otoritas ilmiah, otoritas ilmiah adalah orang yang telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau pengalaman kerja ilmiah dalam bidang tertentu. pendapat mereka sering diterima tanpa diuji walaupun tidak selamanya benar karena dasar pemikirannya logis, bukan penelitian.
tugas ilmu dan penelitian
  1. menyandra/ memeriksa/ mendeskripsikan/ menggambarkan secara jelas dan cermat mengenai hal-hal yang dipermasalahkan.
  2. menerangkan/ eksplorasi kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya suatu peristiwa.
  3. menyusun teori, mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antar kondisi satu dengan yang lain atau hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain.
  4. membuat prediksi/ ramalan/ estimasi/ proyeksi mengenai peristiwa yang akan terjadi atau gejala yang akan muncul.
  5. mengendalikan dan melakukan tindakan pengendalian guna mengendalikan suatu peristiwa atau gejala. 

      Senin, 04 April 2011

      Sistem Pemerintahan Hindia-Belanda

      A. Sistem Pemerintahan Desentralisasi
      Pemerintahan Hindia-Belanda berupaya menggunakan sistem pemerintahan desentralisasi untuk mengatur kekuasaan di wilayah jajahannya. Pada dasarnya pemerintahan desentralisasi hindia-Belanda bertujuan untuk membuka kemungkinan diadakannya daerah-daerah yang memiliki pemerintahan sendiri namun tetap memiliki tanggung jawab dan berada di bawah pengawasan pemerintah pusat. 
      Pada awalnya gubernur jenderal yang merupakan wakil ratu belanda memiliki kekuasaan yang sanagt luas, sehingga untuk melaksanakan tugasnya dibantu oleh organisasi-organisasi pemerintah yang diisi oleh pejabat-pejabat baik pusat maupun daerah. Namun kekuasaan yang tak terbatas menuai protes dari komunitas-komunitas pengusaha Belanda, karena mereka juga ingin menyuarakan pendapatnya dalam menentukan kebijakan.
      Untuk mengatasi hal itu diusulkan untuk membentuk gewestelijk raden, yaitu suatu dewan dimana warga eropa dapat berbicara untuk menyuarakan isi hatinya. Inilah yang mengawali terbentukany decentralisatie wet, kurang lebih pasalnya berisi tentang pemerintah di daerah-daerah jajahan kerajaan Belanda.
      B. Birokrasi Pada Masa Pemerintah Hindia-Belanda
      sebagai bangsa pendatang yang ingin menguasai wilayah nusantara, baik secara politik maupun ekonomi, pemerintah kolonial menyadari bahwa keberadaannya tidak selalu aman. untuk itu pemerintah kolonial menjalin hubungan politik dengan pemerintah kerajaan yang masih disegani, hal ini bertujuan untuk menanamkan pengaruh politiknya terhadap elite politik kerajaan.
      Terjadi dualisme sistem birokrasi pemerintahan pada saat pemerintahan kolonial berlangsung, yaitu mulai diperkenalkannya sistem administrasi kolonial (Binnenlandsche Bestuur) yang memperkenalkan sistem administrasi dan birokrasi modern yang puncaknya pada ratu Belanda dan sistem administrasi tradisional (inheemche Bestuur) masih dipertahankan oleh pemerintah kolonial.
      Dalam struktur pemerintahan di nusantara, Belanda menempatkan Gubernur Jenderal yang dibantu oleh gubernur dan residen. Gubernur merupakan wakil pemerintah pusat yang berkedudukan di batavia, setingkat wilayah propinsi. Sedangkan untuk tingkat kabupaten terdapat asisen residen dan pengawas (Controleur). keberadaan asisten residen diangkat oleh gubernur jenderal untuk mengawasi bupati dan wedana dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari. Pengawasan dari raa hanya ditunjukkan pada saat-saat tertentu, seperti pengiriman upeti kepada raja. bupati tidak memiliki kekuasaan yang otonom lagi, akan tetapi selalu mendapat kontrol dari pengawas yang ditunjuk pemerintah pusat. perubahan birokrasi pemerintahan tersebut mendorong Belanda untuk mengadakan perubahan hak pemakaian tanah.
      struktur administrasi pemerintah kolonial belanda di indonesia sebagai berikut. gubernur jenderal memegang kekuasaan tertinggi sebagai wakil dari Ratu Belanda yang berkedudukan di propinsi. dikabupaten diperintah oleh gubernur, sub kabupaten oleh residen, dibawahnya ada asisten residen yang mengawasi para patih dan bupati, dibawahnya ada pengawas yang bertugas mengawasi wedana dan asisten wedana.
      C. kebijakan yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda
      setelah VOC dibubarkan maka indonesia berada di bawah pemerintah Hindia-belanda, sehingga beberapa kebijakan yang diterapkan langsung berasal dari keputusan pemerintah Belanda di Amsterdam. beberapa kebijakan yang sempat diterapkan oleh pemerintah belanda yaitu:
      • kuota pajak dan sumbanagn pajak, yaitu kewajiban rakyat untuk membayar pajak (uptei hasil pertanian) kepada pemerintah belanda melalui para bupati
      • sistem pajak bumi, para pemilik tanah wajib membayar pajak tanah kepada pemerintah sebagai bentuk biaya penyewaan
      • sistem tanam paksa, masyarakat jawa dipaksa untuk menanam tanaman komositi perdagangan eropa yang menguntungkan belanda
      • liberalisasi tanah, pemerintrah banyak menjual kavling-kavling tanah kepada pihak sawasta, sebagian besar tanah juga disewakan untuk mendirikan perkebunan
      • tenaga kerja, penduduk pribumi dijadikan tenaga kuli di perkebunan belanda baik itu dibayar, maupun bekerja secara paksa
      walaupun beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belanda mengalami perubahan dari caara yang dilakukan oleh VOC namun masih ada beberapa hal yang masih dipertahankan seperti zaman VOC berkuasa. seperti jasa blandonng yang masih digunakan pada masa pemerintahan Deandles dan rafles.  kebijakan-kebijakan dibawah pemerintahan Belanda tidak membawa perubahan signifikan karena sistem perdagangan yang dianut oleh pemerintah belanda masih menggunakan sistem perdagangan yang digunaka oleh VOC. selain itu juga cara para pejabat dan pegawai yang bekerja dipemerintah belanda masih sama dengan cara kerja paad zaman VOC.