Kamis, 31 Maret 2011

Proses Migrasi di Asi Tenggara


Wilayah Asia Tenggara didiami oleh empat golongan bangswa besar yaitu:
  • Sino-Tibet, termasuk golongan Birma (penduduk utama Myanmar), Thai (penduduk utama Thailand) dan Cina (migrasi dari negara Cina).
  • Austro-Asia, yang termasuk golongan ini adalah Khmer (penduduk utama Kamboja) dam bangsa Mon (suku minoritas di Birma Selatan).
  • Austronesia, yang termasuk di sini yaitu bangsa-bangsa di Indonesia dan Melanisia yang mendiami gugusan-gugusan pulau di sebelah timur (Indonesia bagian Timur dan Filiphina bagian selatan).
  • Papua yaitu penduduk utama Irian.
Di Asia Tenggara sering terjadi serangan-serangan dari bangsa lain di Asia Tengah. Karena serangan-serangan tersebut maka bangsa-bangsa Asia Tengara pindah ke arah selatan. Perpindahan ini terjadi secara besar-besaran (migrasi). Migrasi ini terjadi dari utara ke selatan.
Ada empat gelombang besar migrasi di Asia Tenggara yaitu:
  • Perpindahan bangsa-bangsa Austronesia ke kepulauan daerah selatan Asia. Perpindahan bangsa-bangsa Austronesia pada gelombang satu yaitu pada periode 1500 SM. Masuknya proto Melayu melalui dua jalur yaitu jalur Barat/selatan (dari Yunan ke Malaya, Sumatra,Jawa,Kalimantan) dan jalur Timur/Utara (dari Yunan ke Vietnam, Filiphina, Sulawesi, Irian).
Proto Melayu ini membawa kebudayaan baru yaitu Neolitikum, yang berpusat di Bacson-Hoabinh di Indocina. Hasil kebudayaannya kapak persegi dan kapak lonjong. Keturunan Proto Melayu yang masih ada adalah orang Gayo dan Alas di Sumatra, suku Toraja di Sulawesi dan suku Dayak di Kalimantan.
  • Perpindahan bangsa Indonesia dari Indocina ke Indonesia:
Perpindahan ini terjadi pada 500 SM. Migrasi inin termasuk gelombang ke dua yaitu masuknya Deutero Melayu yang berpusat di Dongson (tongking). Jalur persebaran melalui daratan Asia, Semananjung Melayu, lalu sampai di Sumatra dan jawa. Hasil kebudayaan yang dibawa genderang, nekara. Suku keturunan Deutero Melayu adalah suku Jawa dan Bugis.
·   Desakan-desakan bangsa-bangsa Birma, Thai, Vietnam dari Utara ke arah Selatan atau Malaya
Migrasi ini berjalan melalui lembah-lembah sempit dari Tiongkok dan perbatasan Tibet didorong oleh adanya daya tarik delta dan lautan.
Sebab desakan bangsa-bangsa Birma, Thai dan Vietnam dari utara adalah:
1.      Orang-orang Cam terhalau dari Annam oleh orang Vietnam.
2.      Orang-orang Mon di Menam ditaklukkan oleh orang Thai.
3.      Orang-orang Mon di Irrawadi ditaklukkan oleh orang Birma.
·   Perpindahan secara besar-besaran oleh kelompok bangsa Tionghoa (Cina) ke daerah-daerah daratan dan daerah kepulauan Asia Tenggara. Migrasi berjalan lambat sehingga orang-orang yang telah lebih dulu tinggal menyerap bahasa dan adat istiadat para migran. Pada migrasi bangsa Tionghoa ini tidak terjadi pergantian penduduk secara besar-besaran karena tidak terjadi pemusnahan atau pemusnahan.

Faktor-faktor alam yang mempengaruhi adanya migrasi:
1. Sungai-sungai besar: sungai Irrawadi, Salween, Mekong, Menam dan sungai Merah. Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai :
    • Jalan migrasi: menjadi jalan migrasi dari bangsa-bangsa dari pedalaman Asia ke daratan asia Tenggara yang yang kemudian diteruskan ke gugus-gugusan pulau yang berhubungan tidak terputus- putus dengan tanah daratan.
    • Menyuburkan tanah: sungai-sungai tersebut menyebabkan tanah dikanan kirinya menjadi subur. Tanah yang subur cocok untuk bercocok tanam.
    • Sumber penghidupan: dijadikan untuk perikanan dan jalur perdagangan ke daerah pantai atau sebaliknya dari pantai sampai jauh ke pedalaman.
    • Megembangkan peradapan: bangsa-bangsa yang migrasi menggunakan sungai untuk tinggal dan mengembangkan kehidupan jasmani dan rohani sehingga tumbuh menjadi bangsa-bangsa yang berperadapan tinggi dan hidup dalam masyarakat teratur.
2. Angin muson:
Angin muson adalh angin laut sehingga Asia Tenggara pada umumnya mendapat hujan tahunan yang cukup.
Manfaat angin muson:
·         Menyuburkan tanah (munculnya hujan menyebabkan tanah menjadi subur)
·         Memudahkan navigasi kapal-kapal layar.
·         Asia Tenggara menjadi tempat transit.
3. Suhu air:
Suhu air menyebabkan perahu para pedagang dapat bertahan lebih lama. Bahan baku pembuatan perahu adalah kayu yang cukup melimpah.