· Politik pemerintahan | · Filsafat dan kepercayaan |
· Sastra | · Budaya (tembang) |
· Arsitektur (masjid & makam) | · Pahat, ukir, & klaigrafi |
Politik Pemerintahan
• Terwarnai konsep lama (primus interpares dan Kultus Dewa Raja), yg beda Konsep Dewanya Raja Pusat Kosmos yg diposisikan di Puncak Hirarkis (Jaman H B identik dg Dewa WISNU)
• Raja sbg Kalifatullah dan satu-satunya Medium Mikrokosmos dan Makrokosmos, Mns dan Tuhan
• Kalifatullah Diberi tafsiran lebih adikodrati: raja dipandang insan yg sangat dimuliakan, ditaati, ditakuti, kekuasaan tak terbatas.
• Raja pd posisi tinggi rakyat pada kelas bawah
• Lahir Konsep Jumbuhing Kawula Gusti (dlm bdg Politik)
• Raja harus memiliki Tuah atau Ksaktian (Pulung)
• Raja/Orang mendapat pulung dapat menciptakan Tata Titi Tentreming Praja
Istilah dan Sebutan untuk Raja
• Pusat Kosmos: dri raja akan memancar kekuatan magis yg akan bersinar ke seluruh rakyatnya
• Babad Tanah Jawi menyebut: Warananing Allah
• Wenang Wisesa ing Sanagari
• Amrwabumi = penguasa alam / bumi
• Anyakrawati = Menguasai dunia
• Mbau Denda= Mengadili/hukum tertinggi
- Perkataan Raja : UU, Aturan, keputusan mutlak
Sabda pandhita ratu tan kena wola-wali
• Senapati ing alaga
• Sayidin Panatagama
• Ngendi ana surya kembar
Sebutan Raja menggunakan sebutan yang sudah lazim
• Samodra Pasai (Marah Silu)
• GOWA (Sombaya)
• Luwu (Mapayunge)
• Bone (Mangkau’E = yang bertahta)
• Jawa (Panembahan, Susuhunan, Sultan*)
Dibalik keabsolutan kekuasaan
Kekuasaan raja harus: agung binatara, berbudi bawa leksana, ambeg adil paramarta, wicaksana & waskita, dpt njaga tata titi tentreming praja.
Hal yang mendukung kekuasaan raja
• Keajaiban yang terjadi | • Pulung |
• Restu leluhur/dunia ghaib | • geneologi |
• Pusaka dan kesaktian | |