Suku Maori
Suku Maori adalah pendatang pertama di New Zaeland, yang berasal dari Hawaii 400 tahun yang lalu. Gaya hidup mereka di adaptasikan dari kehidupan kepulauan Pollynesia dan mereka mempunyai ketrampilan mengukir. Salah satu keahlian mereka adalah membuat kano, semacam perahu kayu yang di pahat. Suku Maori di New Zealand membuat Tato berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat. Menurut mereka, ini adalah tanda bagi keturunan yang baik. Suku Maori memiliki ciri-ciri tubuh seperti tinggi besar, kekar, hidung mancung, kulit putih. Dan termasuk kedalam ras : Te A nawa, Tainus, Takomaru, Takitimu, Aotea, Mataatua, dan Kurahaup. Banyak ras yang berdatangan tetapi hanya tujuh ras ini saja yang diakuai.
Penduduk asli di Selandia Baru, orang Maori menganggap bahwa warga Selandia baru yang berkulit putih adalah pendatang atau tamu di negara Selandia baru, sehingga kebijakan Maori harus menjadi kebijakan yang utama di Selandia Baru. Bahkan, dalam kehidupan interkultural yang terbentuk antara masyarakat pendatang dengan masyarakat asli, yaitu Maori, maka masyarakat Maori merupakan masyarakat yang banyak mempengaruhi budaya kehidupan di Selandia pada umumnya yang ditunjukkan dari adanya kemauan dari masyarakat pendatang dalam berpesta dan menyanyikan lagu Maori yang menggunakan bahasa Maori serta menarikan tarian tradisional Maori.
Antara orang kulit putih dengan maori diadakan perjanjian Waitangi, yang isinya dalam bahasa Maori : orang Maori diakui kedudukannya sama dengan kulit putih, orang Maori mengakui Ratu Inggris sebagai ratunya. Sedangkan dalam bahasa Inggris ditambah dengan tanah-tanah di Selandia baru diklaim menjadi milik kulit putih. Perjanjian ini ditandatangani pada tangga 16 Februari 1840, pihak Inggris diwakili oleh Willian Hobson dan Maori diwakili oleh kepala-kepala suku mereka. Tony Simpson semapt menggugat perjanjian ini dengan tulisannya yang berjudul Teriri Pakeha yang berarti kemarahan orang kulit putih. Isi tulisan itu adalah orang-orang kulit putih telah menipu orang-orang maori dengan perjanjian Waitangi.
Hubungan yang terjadi antara penduduk asli di Selandia Baru, yaitu Maori dengan pendatang yang mayoritas dari Eropa, tersebut menunjukkan bahwa di dalam hubungan tersebut telah terjadi communication accommodation dan intercultural adaptation. Dalam hal ini, masyarakat pendatang dapat melakukan penyesuaian diri dan penyesuaian budaya dengan tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, dan terbentuklah hubungan antara kelompok budaya asli dan budaya pendatang (co-cultural). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa telah terjadi anxiety management yang terdapat pada masing-masing kelompok budaya. Hal serupa terjadi pada hubungan antara orang Selandia Baru secara keseluruhan dengan penduduk Australia, di mana meskipun orang Selandia Baru memiliki pandangan negatif terhadap orang Australia, dan sebaliknya, orang Australia juga memandang orang Selandia Baru sebagai masyarakat pinggiran, namun sebagai tetangga maka keduanya tetap dapat saling berhubungan dan saling menolong.
Budaya suku Maori sendiri sangat kaya dan bervariasi, dimana bangsa ini banyak menghasilkan karya tradisional yang sangat arstistik seperti mengukir, weaving, kappa haka (tarian), whaikorero (seni musik) dan moko (tato) yang semakin berkembang mengikuti jaman seiring dengan semakin kuatnya moderenitas dan teknologi. Banyak festival diselenggarakan seperti festival agama Hindu, Diwali, juga Tahun Baru China dan Festival Bangsa Polinesia yaitu Pasifika yang dirayakan secara tahunan di Auckland.
Bahasa Maori merupakan salah satu bahasa yang dikukuhkan menjadi bahasa nasional. Bahasa ini memiliki struktur yang logikal dan memiliki aturan yang kuat dalam pengucapannya. Bahasa yang dulunya jarang digunakan karena hanya ada 4% penduduk yang paham, sekarang sudah mulai berkembang dan diperkenalkan terutama kepada penduduk yang tidak berbicara bahasa Maori. Saat ini bahasa Maori sudah diajarkan di sekolah-sekolah dan juga digunakan sebagai bahasa pengantar di salah satu stasiun tv.
Penduduk Selandia Baru merefleksikan kekreatifan mereka dalam seni dengan berbagai wujud. Banyak sekali seniman yang muncul yang kemudian memproduksi hasil seni yang menjadi cirri khas Selandia Baru. Lukisan dan seni ukir bangsa Maori banyak dinikmati dan dibeli sebagai cinderamata. Karya-karya masa lampau bangsa Maori dapat banyak ditemukan di museum, pasar, toko dan pasar jongkok di sepanjang negeri. Tak hanya itu, seni moderennya menciptakan pelukis moderen, penulis, penulis puisi, Fashion, Musik dan Tarian, Pertunjukan panggung, serta film. Banyak budaya Maori yang diangkat dan dilestarikan lewat seni moderen tersebut.
Suku Bangsa Aborigin
Kelompok Aborigin sudah menduduki Australia selama lebih dari empat puluh ribu tahun. Mereka berasal dari Asia Tenggara, memasuki benua Australia dari utara. Boomerang merupakan senjata suku aborigin yang merupakan penduduk asli Australia. Karena kelompok Aborigin terpencil dari kebudayaan yang berkembang di negeri lain, mereka harus mencari solusi untuk beradaptasi dengan lingkungan Australia yang unik dan keras. Oleh karena itu, kebudayaan Aborigin sangat dipengaruhi dengan lingkungan alam Australia, yaitu, pemandangan alam, binatang, dan sebagainya. Karena luasnya Australia, menyebabkan kelompok-kelompok Aborigin tersebar, dan menciptakan banyak suku yang berbeda-beda. Suku-suku Aborigin sudah berbeda dalam aspek organisasi sosial, kebudayaan, dan bahasanya.
Tarian, musik, sistem keluarga, lukisan dan upacara-upacara semua berbeda dari satu suku dengan suku lain. Walaupun begitu, perbedaan ini tidak penting karena ada kesamaan pokok, dan suku-suku Aborigin sering berkerja sama untuk upacara-upacara, perdagangan dan pernikahan. Dongeng-dongeng, lagu-lagu, sejarah lisan dan unsur kebudayaan lain juga tersebarkan jauh. Satu kepercayaan bagi semua orang Aborigin adalah ‘Dreamtine’ (masa mimpi) atau ‘Dreaming’. Dreamtime ini adalah terjemahan konsep Aborigin yang kira-kira betul, karena tidak ada kata tepat dalam bahasa Inggris, atau bahasa lain. Setiap suku Aborigin ada kata sendiri untuk konsep Dreamtime, misalnya Tjukurpa untuk orang Pitjantjatjara, Aldjerinya untuk orang Arrente, dan Nguthuna untuk orang Adnyamathanha.
Orang Aborigin secara tradisional menggunakan bahan alami yang tersedia untuk keseniannya. Di seluruh Australia, lukisan tanah dan gua serta lukisan badan dan dekorasi sangat penting dan memakai bermacam-macam cara dan gaya. Musik dan tarian Aborigin penting sekali untuk semua orang Aborigin dalam kehidupan sehari-harinya. Musik dan tarian ini berhubungan dengan nenek moyang Aborigin, totem-totemnya, lingkungan, bintang, burung dan tumbuh-tumbuhan. Musik dan tarian ada maksud tetap dalam kehidupan seorang Aborigin untuk membawakan hujan, gaya menyembuhkan sakit, memenangkan perang dan lain-lain.
Ada tiga jenis musik dan tarian Aborigin. Yang pertama termasuk upacara-upacara yang suci dan rahasia. Lagu-lagu dan tarian untuk upacara ini tidak untuk hiburan, tetapi, untuk tuntunan saja. Upacara-upacara tersebut biasanya memperingati nenekmoyang atau totem-totem dan khusus untuk laki-laki. Juga ada upacara khusus perempuan, tetapi tidak ada banyak informasi mengenai itu, karena upacara tersebut rahasia sekali. Jenis musik dan tarian kedua adalah semi-suci, dan ada banyak contoh jenis ini. Biasanya lagu-lagu, musik dan tariannya dibuat untuk upacara menuju dewasa bagi laki-laki muda, pernikahan dan sebagainya. Musiknya dimainkan oleh laki-laki, sementara perempuan menari. Jenis musik dan tarian ketiga adalah ‘non-suci’, yaitu hanya untuk hiburan. Lagu-lagu dan tarian ini bisa dimainkan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Musik dan tarian jenis ini disebarkan luaskan di antara suku-suku. Kadang-kadang ada suku yang mengunakan bahasa asing untuk memainkan lagu-lagu yang disebarkan padanya. Suatu macam upacara terkenal sejenis ini adalah ‘corroboree’ yang sebenarnya semalaman untuk tarian dan musik tradisional. Semua laki-laki (dewasa dan anak) menari selama berjam-jam sementara wanita dan gadis menyanyi.
Bahkan di Australia sendiri, masyarakat dan kesenian Aborigin kurang dihormati dan dilaksanakan secara umum. Ini sungguh tidak adil. Karena masyarakat dan kesenian Aborigin begitu rumit, menarik dan merupakan salah satu kesenian kuno di Oceania. Dari semua kesenian Aborigin, lukisan, musik dan tarian merupakan unsur utama kebudayaan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Aborigin.
Kebudayaan penduduk asli telah dihidupkan kembali selama beberapa tahun terakhir ini, dengan berbagai hasil karya seni dan pertunjukan yang diselenggarakan di seluruh dunia. Karya seni kontemporer tidak saja memperlihatkan gaya dan ketrampilan tradisional, tetapi juga bagaimana kebudayaan asli dapat masuk ke dalam kehidupan masyarakat modern dan sering menggabungkan pengaruh barat
Aborigin merupakan ras negroid atau wedoid. Secara fisik, suku Aborigin seperti orang-orang Papua, yaitu berkulit gelap dan berambut keriting tetapi sekarang sudah mengalami pergesaran, yakin berkulit kecoklat-coklatan dan berambut ikal. Suku Aborigin ini sulit eksis karena keterbelakangan. Rupanya, perbedaan warna kulit yang mencolok di daratan selatan menjadikan suku aborigin kurang beruntung. Kaum pendatang di Australia yang berkulit putih mulus memperlakukan peduduk asli itu tidak sewajarnya. Di saat persemakmuran Australia berdiri pada 1 Januari 1701 misalnya, suku aborigin dianggap bagian dari fauna. Namun pandangan Australia berangsur-angsur melunak dan memberikan ruang bagi penduduk asli tersebut setelah banyak melakukan pembunuhan. Caranya yang agak unik Australia menetapkan politik asimilasi untuk mencampur dua jenis manusia yang memiliki warna kulit berbeda itu.
Anak-anak aborigin dipisahkan dari keluarganya secara paksa kemudian di tempatkan di panti asuhan untuk “diputihkan”. Sebagian kemudian diasuh oleh si kulit putih sebagai pekerja atau pembantu. Anak laki-laki dipungut untuk dijadikan pekerja gratis di peternakan terpencil. Mereka dihukum berat ketika berbuat tidak salah atau sesuatu yang tidak menyenangkan. Sama seperti apartheid, rupanya nasib aborigin juga ditentukan oleh warna kulit. Dari sinilah muncul istilah “the stolen generation” yang membuat Perdana Menteri Australia sekarang, Kevin Rudd, meminta maaf.
Suku maori | Suku Aborigin |
- Warna kulit putih dan adapula yang cokelat - Rambut Ikal - Hidung mancung - Tulang belulang besar - keyakinannya adalah Ayah = Langit dan Ibu = Bumi (alam) - hidup berkelompok dan membangun perkampungan dengan tinggal di rumah panggung - Sudah mengenal pertanian, Seni Pahat dan Seni Ukir. | - Warna kulit Cokelat ketua-tuaan. - Rambut Ikal - Bibir tebal - Hidung besar dan tulang belulang besar. - kepercayaannya bahwa suku Aborigin dekat dengan alam dan dekat dengan hewan (kanguru). (animism dan tetonisme ) - Matapencaharian berburu - Hiudp nomaden untuk daerah pedalaman. - Mengenal seni lukisan di dinding gua dan pertanian sederhana. |