Sabtu, 22 Januari 2011

soal dampak pariwisata

Dampak pariwisata dan analisisnya
1.       Jelaskan dampak positif pariwisata terhadap social masyarakat!
Jawab:  dampak positif pariwisata terhadap social masyarakat adalah:
a.       Memperluas wawasan dan cara pandang masyarakat terhadap dunia liar
b.      Meningkatkan taraf pendidikan dan kebersihan di tempat wisata
c.       Terbukanya wawasan penduduk local akan kesadaran bahwa mereka merupakan bagian dari masyarakat dunia
d.      Penduduk local akan berusaha menjaga keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan keindahan lingkungannya.
2.       Jelaskan dampak negative pariwisata terhadap social masyarakat!
Jawab: dampak negative pariwisata terhadap social masyarakat:
a.       Adanya diferensiasi struktur social
b.      Timbulnya prostitusi
c.       Gambling
d.      Kriminalitas
e.      Maniru gaya hidup konsumtif para wisatawan.
3.       Apa saja usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi dampak negative pariwisata terhadap bidang social masyarakat?
Jawab: usaha yang dilakukan untuk mengatasi dampak pariwisata terhadap keadaan social masyarakat:
a.       Memperketat kemanan di daerah wisata
b.      Melakukan penjaringan dan razia kepada PSK
4.       Apa peran kearifan local untuk mencegah dampak negative pariwisata?
Jawab: peran kearifan local sangat besar, wisatwan justru akan sangat mengahrgai kearifan local masyarakt dengan hokum atau sanksi adat. Misalnya: di lereng merapi larangan menebangi hutan secara liar maka dengan begitu secara tidak langsung dapat mencegah dampak negative pariwisata. Selain itu upacar-upacara khusus keraton yang tidak boleh dipertontonkan untuk umum.
5.       Dengan adanya pariwisata maka akan meningkatakan sector ekonomi suatu tempat, selian itu juga dapat menimbulkan adanya perubahan-perubahan pada bidang ekonomi. Jelaskan mengenai perubahna tersebut dan beri solusinya!
Jawab: dapat kita buktikan bahwa pariwisata merupakan sumber pendapatan daerah (setelah otonomi daerah) dan merupakan sumber devisa Negara. Suatu daerah yang menjadi obyek wisata akna mengalami perubahan-perubahan pada masyarakatnya. Adapun perubahan tersebut mislanya pada profesi. Sebelum adanya pariwisata di daerah tertentu masyarakat bekerja sebagai petani dan mengolah lahan mereka, akan tetapi setelah adanya obyke wisata mereka beralih ke profesi yang lebih menjanjikan, misalnya berdagang di lokasi wisata, menjadi pemandu local, menyediakan fasilitas umum, penarik kontribusi, dll. Hal tersebut memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Akan tetapi, dengan beralihnya profesi mereka, terkadang memberi dampak buruk pada pekerjaan sebelumnya, yakni petani. Oleh karena itu perlu penyeimbang antar keduanya agar sama-sama berjalan dan mengahasilkan pendapatan masyarakat.
6.       Banyak perbincangan bahwa sector pariwisata dalah salah satu sumber devisa Negara. Jelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan agar pariwisata menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan daerah dan devisa negara!!
Jawab: untuk memajukan sector wisata perlu dilakukan dengan berbagi cara. Factor-faktor pendukung wisata perlu dikembangkan agar semakin menarik bagi para wisatwan baik local maupun mancanegara. Adapaun factor-faktor pendukung tersebut seperti: kenampakan alam lokasi wisata, sarana dan prasarana, kemudahan transportasi, fasilitas di obye wisata, akomodasi, hiburan, dll. Hal tsb dilakukan agar pariwisata semakin menarik dan banyak diminati wisatwan. Selain itu, perlu juga diadakan promosi wisata melalui brosur atau media yang menunjang.
7.       Baimana pengaruh pariwisata terhadap perekonomian di sekitar obyke wisata?
Jawab: dilihat dari segi positifnya adalah dengan adanya pariwisata, banyak warga di sekitar obyke wisata yang memanfaatkan obyek wisata untyuk tempat mencari rezeki. Pendapatn yang diperoleh sangat bergantung pada banyak tidakany pengunjung yang datang ke obyke wisata tsb. Kebanykana dari warga di sekitar obye mancari nafkah dengan berdagang, menjual jasa, mengumpulkan sampah, dll. Dengan adanya pariwisata berarti membuka pula lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar obyke pariwisata sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran yang ada. Dilihat dari segi negatifnya adalah warga sekitar obyke wisata sanat tergantung pada pencarian nafkah di obyek wisata dan kadang hal itu manimbulkan maslah. Contohnya para pedagang kawasan kaliurang tidak mau berhenti berjualan ketika status gunung merapi di naikan menjadi awas. Hal ini membahayakn keselamaan dirinya sendiri dan piihak-pihak yang bertugas.
8.       Bagiamana pengaruh pariwisata terhadap perubahan social budaya di lingkungan obyek pariwisata?
Jawab: dengan adanay pariwsata membuat social dan budaya di masyarakat setempat mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang berdampak positif daa juga yang berdampak negative. perubahan yang berdampak positif, dengan adanya pariwisata maka asuk pula teknologi dan modernisasi dalam masyarakat setempat. Contohnya orang-orang Bali age yang masih ytradisional mengalami modernisasi karena menganl teknologi yang dibawa oleh wisatawan, walaupun adat  dan tradisi mereka tetap dipegang teguh. Sedangkan perubahan social budaya yang bersifat negative adalah timbulnya masalah social. Misalnya adanya prostitusi yang sengaja dilakukan oleh warga sekitar untuk menambah penghasilan.
9.       Apa dampak datangnya wsatawan terhadap perekonomian di sekitar obyke wisata?
Jawab: datangnya wisatwan ke obyek wisata sebagian menguntungkan bagi pemeliharaan dan pelestarian lingkungan di sekitarnya, tetapi bisa juga merusak lingkungan alam di sekitarnya. Obyke wisata yang menguntugkan yaitu dengan adanya pariwisata maka wisatwan banyak yang datang ke tempat itu dan hal itu membuat pemerintah daerah lebih memeprhatikan lingkungan alam disekitar obyek wisata tsb. Contohnya, pemerintah melakukan penghijauan kembali disekitar obyke iwsata sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Selain itu, dilakukan perlindungan bagi flora dan faiuna di obyek wisata tsb.
Dampak negative dari wisatwan yang datang ke obyek wisata yaitu pengrusakan pohon-pohon atau pembunuhan oleh tangan jahil tanpa sepengetahuan petugas. Selain itu, terkadang ada wisatawan yang tidak menjaga kebersihan sehingga sampah berserakan dimana-mana dan obyke wisata tsb menjadi kotor. Untuk meminimalkan dampak negative tsb, maka perlu adanya peraturan yg tegas, pengawasan dari petugas, dan kesadaran dari wisawan itu sendiri.
10.   Mengapa penduduk di sekitar obyek wisata pendapatannya relative kecil atau minim?
Jawab: karean pada umunya yang memperolah pendapatan yang timnggi adalah investor-investor yang menanamkan modalnya disekitar obyke wisata. Masyarakat sekitar obyek wisata hanya sebagai pedaganng, pencari barang bekas, atau pegawai di tempat investor. Investor mendapatkan tanah di sekitar obyke wisata dari membeli pada masyarakat sekitar obyke wisata. Masyarakat sekitar tidak memikirkan jauh kedepan dan lebih memilih menjual tanah pada para investor yang berakibat merugikan masyarakat sekitar dikemudian hari. Tentu saja bekerja di tempat inbvestor atau sekedar berdagang, maka hasil yang diperoleh pun relative kecil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

1.       Intensitas dan tipe dari dampak pariwisata sangat tergantung dari kecepatan dan area yang dilingkupi oleh pengembangan pariwisata. Factor ini juga mempengaruhi bagaiamana reaksi masyarakat local. Salah satu cara mengukur dampak pariwisata dapat diamati dengan irritation index. Seiring mengingkatnya aktivitas pariwisata di suatu kawasan maka penduduk kawasan tsb akan bereaksi kepada wisatawan melalui tahap euphoria, apathy irritation, dan anatagonisme. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a.       Euphoria
b.      Apathy
c.       Antagonism
Jawab:
a.       Euphoria maksdunya masyarakat local mendukung pembangunan pariwisata dan mereka siap hidup berdampingan dalam kehidupan sehari-hari dengan wisatawan. Umumnya masyarakat mengaharpkan dan memperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari pekerjaan baru yang akan didapat, peningkatan pendapatan, dan peningkatan nilai ekonomi property yang mereka miliki. Pada tahap ini hanay sedikit warga yang menentang pariwisata. Tahap ini cenderung terjadi ketika kondisi ekonomi local mengalami stagnasi dan pariwisata dianggap sebagai sector yang menawarkan peluang pertumbuhan ekonomi, atau adanya banyak pengangguran akibat penurunan aktivitas ekonomi local sehingga pariwisata dianggap dapat mengatasi masalah ini. Dukungan pada tahap ini lebih berfokus pada sisi ekonomi dan kurang memperhitungakan dampak social budayanya.
b.      Apathy maksudnya pertumbuhan industry pariwisata mulai mengalami penurunan. Pariwisata yang telah diterima sebagai sector yang memacu pertumbuhan ekonomi kawasan tidak bisa dianggap lagi segala-galanya. Sttruktur social kawasan mulai mengalami perubahan oleh kedatangan orang baru yang menacari pekerjaan, peranan keluarga mengalami perubahan karean anggota keluaraganya bekerja di pariwisata. Kejaiban pariwisata untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat mulai tidak dapat dirasakan masyarakat secara keseluruhan tetapi hanya menguntungkan sebagian warga saja. Pada tahap ini mulai tumbuh rasa apatis akan keberadaan pariwisata.
c.       Anatgonisme tumbuh sejalan dengan semakin meningkatnya perasaan kehilangan tempat yang secara ttradisional dipergunakan oleh masyarakat local, masyarakat menyalahkan wisatawan atas perubahan ini dengan pembangunan pariwisata yang tidak terncana dan tidak terkontrol dengan baik. Ada kecenderungan wisatawan yang datang selama masa euphoria telah digantikan oleh tipe wisatawan yang datang selama masa euphoria telah digantikan oleh tipe wisatwan baru yang kurag menghargai kearifan local tetapi fokus pada ketertarikan fisik alam. Masyarakat local menunjukkan sikap antagonis, misalnya melalui menulis surat kepada media massa local mengenai perilaku iwsatwan. Jika tidak ada solusi ,mungkin saja masyarakat akan bertindak agresif dengan melakukan kejahatan. Apalagi jika masyarakat merasa keberadaan pariwisata  tidakn memberi manfaat seperti penyerapan tenaga kerja local.