Senin, 28 Maret 2011

latar belakang tanam paksa

Tanam paksa 1


1.      Sistem tanam paksa yang dicetuskan Van Den Bosch berlangsung pada tahun….
a.       1806-1810
b.      1811-1816
c.       1816-1824
d.      1830-1870
e.       1868-1885
2.      Sistem tanam paksa yang diusulkan Van Den Bosch di dorong oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali…
a.       Kas negara yang kosong
b.      Keinginan para bupati untuk mendapatkan culture procenten
c.       Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak
d.      Hutang luar negeri yang berat
e.       Perang yang memakan biaya besar
3.      Pelaksanaan tanam paksa sangat membertakan rakyat bila dibandingkan denan aturannya. Hal itu disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali….
a.       Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari seperlima tanah mereka
b.      Pengerjaan tanaman-tanaman ekspor sering kali jauh melebihi pengerjaan tanaman padi sehingga tanah pertanian mereka sendiri terbengkalai
c.       Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang digunakan untuk proyek tanam paksa
d.      Kelebihan hasil panen setelah diperhitungkan  dengan pajak dikmbalikan pada petani
e.       Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani
4.      Sebenarnya sistem tanam paksa merupakan kelanjutan dari praktik pemerasan yang pernah dilakukan oleh Daendels sebelumnya, yaitu …..
a.        kerja rodi
b.      Hongi tochten
c.       Prianger stelsel
d.      contingenten
e.       verplichteleverantie
5.      buku karya multatuli yang berisi tentang kisah saijah dan adinda, petani yang jadi korban tanam paksa di lebak, banten berjudul…
a.       Max havelar
b.      Eure schuld
c.       Al ik Nederlander  Was
d.      From Dark to light
e.       Indonesia mengguat
6.      Mengapa Van Den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa di Jawa
a. Di Eropa, Belanda terlibat dalam perang pada masa kejayaan Napoleon sehingga menghabiskan biaya yang besar.
b. terjadinya perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan Belgia drai Belanda pada tahun 1830
c. terjadi perang diponegoro (1825-1830) yang merupakan  perlaawanan rakyat  jajahan termahal bagi Belanda . Perang Diponegoro menghabiskan biaya kurang lebih 20 juta gulden
d. kas negara Belanda yang kosong dan utang yang ditanggung Belanda cukup berat
e. pemasukan uang dari pnanaman kopi tidak banyak
f. kegagalan mempraktikan gagasan liberal (1816-1830) dalam mengeksploitasi tanah jajahan  untuk memberikan keuntungan yang besar terhadap negeri induk

7.      Sebutkan ciri sistem  tanam paksa di Jawa
ciri utama tanam paksa keharusan bagi rakyat untuk membayar pajak dlm bentuk ak in natura, yitu dlam bentuk hasl-hasil pertanian mereka


8.      Jelaskan keentuan-ketentuan tanam paksa
a. rakyat menyerahkan seperlima dari tanahny untuk ditanami tanaman yang dapat di ekspor di dunia
b. tanah tersebut bebas pajak
c. pekerjaan mengerjakan tanman tidak boleh melebihi waktu penanaman
d. kegagalan panen ditanggung pemerintah
e. kelebihan hasil panen akan dikembalikan pada rakyat
f. terdapat pembagian tugas
penduduk yang tidak mempunyai tanah dipkerjkan selama 65 hari dalam setahun
f.        pelaksanaan tanam paksa dilaksanakan pihak pribumi dan pihak Eropa sebagai pengawas

9.      Jelaskan penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan sistem tanam paksa
10.   a.  pemerintah kolonial memanfaatkan pejabat lokal seperti bupati dan kepala desa untuk memaksa rakyt mennam tanahnya
11.   b. tanah yang digunakan lebih dari seprlima
12.   c. waktu pengerjaan lebih dari masa penanaman padi
13.   d. kegagalan panen   ditanggung oleh petani
14.   e. tanah yang ditanami tetap diknai pajak
15.   f. kelebihan hasil harus dijual  kpada pemerintah dengan harga yang tlh ditentukan
16.   g. Adanya culture procentase tanaman pemerintah harus didahulukan daripada tanaman sendiri

17.  Mengapa terjadi penyimpangan dalam pelasanaan sistem tanam paksa.
Penyebab penyimpangan tanam paksa adalah gaji bupati yang rendah sehingga bupati mencari  penghasilan tambahan, selain itu akibat dari perang Diponegoro yang membuat rakyat patuh terhadap pejabat daerah. Perubahan dari sistem sentraisas menjadi desentralisasi.