Kamis, 31 Maret 2011

Tampilnya Corry sebagai Presiden


Pemerintahan Markos yang telah berjalan selam 20 tahun yang dianggap oleh rakyat bersifat dictator, memicu munculnya perlawanan yang dipimpin oleh Cory dan Laurel. Hal itu dimulai sejak kematian Benigno Aquino yang dianggap sebagai korban kekejaman pemerintahan Markos. Selain itu banyaknya desakan dari pihak oposisi yang menuntut berakhirnya pemerintahan Markos juga membuat posisi Markos menjadi terdesak, dan mau tidak mau Markos harus merelakan podidinya, dan pergi meninggalkan Filipina menuju ke Hawai.
A.    Revolusi Cory dalam Penurunan Markos
Tewasnya Benigno Aquino merupakan momentum untuk melancarkan perlawanan keras untuk mengakhiri pemerintahan Markos. Cory Aquino dan Salvador Laurel dengan berani turun langsung untuk menentang kepemimpinan MArkos dean mengambil alih kepemimpinan Markos. Sebagai janda Benigno Aquino, Cory mendapat simpati masyarakat karena kematian suaminya dianggap sebagai korban kekejaman pemerintahan Marcos. Kekuatan lain yang dimiliki Cory adalah dukungan Gereja Katolik. Dukungan yang diberikan adalah dalam bentuk nyata (turut mengorganisir massa untuk pencalonan Cory).
Tindakan cepat segara dilakukan oleh Markos untuk menyelamatkan posisinya, dengan cara menyelenggarakan pemilu. Dari hasil pemilu menunjukkan bahwa Markos lah yang mendapat suara terbanyak. Akan tetapi pihak oposisi menuduh pemrintah bahwa mereka telah memanipulasi surat suara yang ada. Dan setelah diadakan pemeriksaan, ternyata dibuktikan bahwa yang memperoleh suara terbanyak adalah Cory.
Semakin banyaknya desakan dari pihak oposisi yang menuntut turunnya Markos membuat Markos meninggalkan Philipina kmenuju ke Hawai. Dengan terjadinya hal tersebut, maka berakhirlah masa pemerintahan Markos yang telah berlangsung selama 20 tahun. Kemudian dilantiklah Cory dan Laurel sebagai presidan dan wakil presiden Philipina pada tanggal 25 Februari 1986.

B.      Masalah yang dihadapi pada masa pemerintahan Cory
Revolusi damai yang berlangsung dari tanggal 22-25 Februari 1986 di Filipina berhasil dengan gemilang. Keberhasilan ini dianggap sebagai tombak sejarah hidupnya kembali demokrasi Filipina setelah 20 tahun rezim Marcos. Namun,setelah kemenangan revolusi damai tidaklah dengan sendirinya segalanya akan berjalan dengan mulus . Masalah yang dihadapi oleh pemerintahan Cory tentu lebih berat karena beban demokrasi yang harus dipikul. Di satu pihak memberikan kebebasan kepada seluruh rakyat termasuk komunis dan pihak lain dimana kebebasan itu sendiri belum tentu merupakan jalan terbaik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi khususnya dalam penyelesaian pemberontakan komunis.
·         Kekuatan komunis
Pemberontakan komunis yang tergabung dalam Comunist New People’s Army (NPA), tergabung juga dalam National Democratic Front (NDF) yang menguasai serikat buruh, tani dan mahasiswa serta kalangan profesional. Partai Komunis Filipina (PKP) tahun 1930 menyatakan bahwa mereka adalah cabang dari komunis internasional (Komintern) , kontak antara komintern dan PKP dilakukan melalui organisasi tani yang mengunjungi Flipina dari Cina dan Amerika Serikat.
Para pemimpin komunis terpecah menjadi dua kelompok, satu diantaranya adalah kelompok radikal muda  yang terdiri dari anggota pengikut Maoisme yang mengorganisasi partai komunis Filipina (PKP) yang mendirikan Tentara Rakyat Baru (NPA).
Politik pemerintahan Cory dalam mengatasi pemberontakan komunis, akan menjadi titik sentral permasalahan, paling tidak dalam waktu jangka pendek. Sebenarnya tidak ada perbedaan antara Cory dan pihak militer dalam hal penyelesaian pemberontakan komunis di Filipina. Dengan demikian sikap terhadap pemberontakan tidak berbeda dengan militer.
·         Permasalahan ekonomi
Masalah pokok yang paling penting yang dihadapi pemerintah Filipina dalam waktu dekat adalah krisis ekonomi yang melanda sejak berlakunya hukum darurat perang. Kemacetan ekonomi yang melanda Filipina menyebabkan negeri itu terjerat dalam beban hutang sebesar 25 milyar dollar AS. Oleh karena itu pemrintah Cory sekarang ini diharuskan bertindak cepat dan efektif untuk memulihkan kepercayaan internasional kepada Filipina untuk menggerakkan para pemodal menanamkan modalnya serta melancarkan bisnis yang nyata dan politik perdagangan yang jelas.
·         Korupsi
Bagi para pengamat politik masalah korupsi dianggap sebagai masalah yang paling rumit utnuk dipecahkan oleh pemrintah Cory. Menumpas korupsi bukan hanya tugas yang mudah bagi pemerintah Cory, walaupun Prof. Dr. Jovito Salonga, bekas senator, bekas angggota kongres dan anggota politisi yang paling popular dan disegani di Negara tersebut telah diangkat menjadi menteri pemerintahan bersih, namun diperlukan ketekunan dan kesabaran dalam menangani kasus korupsi agar tidak mengguncang badan lainnya.setelah 20 tahun,”Masyarakat Baru” dicetuskan oleh Presiden Markos, kesenjangan antara kiaum kaya dan miskin bukannya makin sempit, antara lain juga karena merajalelanya korupsi, penyalahgunaan kekuasaan yang menimbulkan terciptanya pejabat pengusaha, yang kemudian mennciptakan kapitalisme yang monopolistis.