Minggu, 23 Januari 2011

AS dalam PD I dan PD II

A.    Amerika pada Perang Dunia I
Pada decade abad 19 negara-negara barat mengalami sebuah revolusi industry yang mendorong imperialism modern. Dalam merebutkan wilayah jajahan untuk dijadikan sumber bahan industry, pasar hasil industry, maupun tempat penanaman modal terjasilah pertikaian di Luar negeri Eropa. Secara politis telah terjadi dua kelompok kekuatan yang saling berhadapan. Ke dua kekuatan itu adalah Triple Entente (Inggris, Perancis dan Rusia) dan Triple Alliance (Jerman, Austria dan Italia). Perselisihan antara dua kelompok ini selain atas dasar kepentingan politik kelompok, perimbangan kekuatan militer juga kepentingan ekonomi dan idiologi.[1] Sejak kegagalan konferensi perlucutan senjata di DenHaag tahun 1899 dan 1907, terjadinya peristiwa Tangier di Maroko ahun 1905 dan krisis Agadir tahun 1911. permusuhan antara Jerman melawan Perancis dan Inggris semakin meruncing. Kecuali Inggris, semua negara besar Ercpa menerapkan wajib militer kepada warganya dan mempersenjatai diri negerinya.. Persaingan antar negara yang berselisih semakin nyata mendorong mereka meningkatkan anggaran belanjanya untuk bidang pcrtahanan. Selain itu penambahan jumlah personal tentara dan peningkatan pembuatan alat-alai perang seperti senjata dan kapal-kapal. Penyebab khusus pecahnya Perang Dunia I adalah terbunuhnya putera mahkota Austria, Frans Ferdinan, di Sarajevo.
Dalam waktu yang singkat perang berkobar dan melibatkan seluruh negara Eropa. Perang ini juga melibatkan beberapa Negara di luar eropa yaitu China, Kanada, Selandia Baru dan Australia.[2] Dalam posisi ini Amerika Serikat lebih bersikap netral. Pada saat itu Amarika serikat dipimpin oleh Presiden Wodrow Willson. Ia menentukan sikap untuk netral. Namun ada sebagian warga amerika yang sebenanrnya ingin berada dalam salah satu pihak. Willson tetap berpegang teguh dalam pendiriannya untuk netral. Walaupun terkadang salah satu pihak ada yang merugikan amerika. Misalnya, inggris yang memblokade pelabuhan bajanya.
Politik yang diterapkan Amerika mendapat ancaman, karena kebebasan laut intemasional terganggu. Setelah jerman melancarkan perang kapal selam tak terbatas, sehingga kapal-kapal yang keluar-masuk Eropa dihadatig dan ditenggelamkan oleh Kapal perang Jerman Pada waktu kapal pesiar Lusitania ditenggelamkan Jerman tahun 1915, yang di dalamnya terdapat ratusan warga negara Amerika, maka Amerika memprotes Jerman agar minta maaf dan tidak akan mengulangi hal tersebut. Protes Amerika ternyata tidak ditanggapi oleh Jerman, bahkan sejumlah kapal dagang milik Amerika ditenggelamkan di laut Atlantik dan selat Kanal. Setelah melihat perkembangan perang di Eropa serta berbagai kasus penenggelaman kapal yang merugikan Amerika, maka pada tanggal 2 April 1917 Konnggres / Senat meminta supaya menyatakan peran melawan Jennan. Akhirnya Woodrow Wilson pada tanggal menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 6 April 1917.
Dalam pesan perangnya ia mengungkapkan bahwa Amerika terlibat dalam perang untuk menjadikan dunia lebih aman dan demokratis. Dengan keyakinan yang kuat bahwa corak pemerintahan demokratik yang didukungnya merupakan keanekaragaman Amerika yang sccara politis berdasarkan kebebasan pribadi, dan secara ekonomis atas kapitalisme laissez faire (ekomoni tanpa campur tangan pemerintah di bidang perdagangan). Presiden Wilson pada pidato tanggal 8 Januari l918 mengawali tahun baru melontarkan gagasannya yang kemudian disebut “Fourteen Points Speech” Perlunya penegakan demokrasi dan penghargaan terhadap hak-hak dasar manusia  yang pada intinya antara lain :
a.               Perjanjian terbuka mengenai perdamaian, hak mana proses diplomasi harus terbuka dan dapat diikuti atau diawasi rakyat umum
b.              Kebebasan berlayar di luar perairan tentorial baik dalam masa perang maupun damai kecuali laut yang tertutup untuk aksi internasional
c.       Perlunya sebuah perhimpunan umum dari bangsa-bangsa harus dibentuk di bawah perjanjian khusus untuk memperkuat rasa saling menjamin kemerdekaan dan integritas tentorial baik terhadap negara besar maupun negara keci). Pembentukan League of Nations (Liga Bangsa Bangsa) untuk menjamin kemerdekaan politik dan keutuhan wilayah milik negara besar maupun negara kecil.
            Masuknya Amerika Serikat dalam kancah perang dan keluarnya Rusia dari Triple Entente (sekutu), Amerika segera mengirimkan bantuan besar-besaran ke negara-negara sekutunya Perubalian peta perang terjadi pada awal tahun 1918, diberbagai front tentara sekutu Jerman mengalami kekalahan Akhirnya pada jam 11 tanggal 11 Nopember 1918 Jerman secara resmi menyerah kepada pasukan Sekutu. Untuk mengakhiri perang besar dilakukan beberapa perjanjian perriamaian yang digelar selama tahun 1919. Kedatangan Woodrow Wilson pada bulan Desember di Paris disambut dengan gembira Dalam perundingan-pei-undingan ia harus memperhatikan kepentingan-kepentingan yang berbeda-beda dari sekutu-sekutur.ya. Dari beberapa perjanjian yang berhasil ditanda-tangani yang paling utama adalah Perjanjian Versailles tanggal 28Juni 1919. Dalam perjanjian tersebut selain menentukan beberapa kententuan mengenai kewajiban Jerman, juga adanya rencana untuk pembentukan League of Nations (Liga Bangsa Bangsa).
B.     Amerika serikat dalam Perang Dunia II
Beberapa penyebab perang dunia II yakni kegagalan LBB, munculnya paham Ulttranasionalisme, kekacauan di bidang ekonomu, dan blitzkrieg. Pada periode ini terjadi pada rentang waktu antara 1939-1954. Pada saat terjadinya perang dunia II yang menjadi presiden amerika serikat adalah FD. Roosevelt. Ia memiliki sebuah rancangan program yang dikenal dengan New Deal. Sebelum Rosvelt menjabat presiden untuk kedua kalinya program dalam negerinya tertutup oleh bahaya baru yang tidak di sadari oleh rakyat amerika, yaitu expansi rezim totaliter jepang, italia, dan jerman. Saat wujud sebenanrnya dari gerakan ini terbuka, rakyat Amerika yang cemas terkena sentiment menutup diri. Aentimen mengisolasi diri dari Amerika makin kuat ketika nazi menyerang polandia tahun 1939 dan perang dunia II pun pecah, sekalipun rakyat Amerika sama sekali tidak netral dalam hati mereka tentang peristiwa dunia tersebut.[3]
Disaat kebanyakan masyrakata Amerka dengan cemas mengamati jalannya perang Eropa, ketegangan meningkat di Asia. Pada tanggal 7 desember tahun 1941, pesawat-pesawat jepang yang lepas landas dari kapal induk menyerang armada pasifik miliki AS di Pearl Harbort. Serangan itu memporak-porandakan Sembilan belas kapal dan sekitar 2.300 tentara, pelaut dan orang sipil tewas. Amerika yang awalnya bersikap netral akhirnya ikut dalam perang dan memihak sekutu dengan perjanjian berikut:
1.      Land Lease Bill (1941) yang isinya sekutu boleh meminjam atau menyewa kebutuhan perang dari Amerika Serikat.
2.      Cash anda Carry (1941) yang berisi sekutu boleh membeli kebutuhan perang dari amerika dengan membayar kontan tetapi transport diurus sendiri
Dengan demikian Amerika serikat cepat mengarah pada peperangan untuk melawan pihak jerman, italia, dan jepang. Greenland dan Island diduduki oleh Amerika dalam rangka pertahanannnya. Industry Amerika dikembangkan seluas mungkin sehingga menjadi gudang kebutuhan perang bagi pasukan sekutu.
Setelah Amerika mengumumkan perang terhadap jepang maka meletuslah perang Pasifik. Perang ini terus berlanjut samapi Jerman mulai menyerang dan pertempuran-pertempuran pamungkas yang terhitung paling dasyat terus berlangsung. Kepala pemerintahan As, Inggris dan Soviet bertemu di Postdam untuk membahas operasi militer melawan jepang, kesepakatan damai dengan eropa dan kebijakan untuk masa depan jerman. Ialah presiden Truman yang memperhitungkan bahwa Bom atom bisa memaksa jepang menyerah lebih cepat dengan jumlah korban lebih sedikt dibandingkan invasi melalui darat.
            Setelah jepang kalah dalam pertempuran laut di Laut Karang (7 mei 1942) oleh tentara Amerika serikat dibawah pimpuinan jendral Douglas Mac Arthur dan Laksamana Nimitz, pasukan Amerika berhasil menguasai Filipina, Iwo Jima, dan Okinawa. Angkatan udara Amerika serikat dari pulau Saipan dan Okinawa menghantam kota industry jepang dengan Pesawat B-29, namun jepang masih tetap melakukan serangan. Lalu tanggal 6 Agustus 1945, pesawat tempur Amerika menjatuhkan bom atom ke Hirosima. Tanggal 8 Agustus giliran Nagasaki mencicipi bom atom yang sama. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut memprcepat proses berakhirnya perang. Pada tanggal 14 Agustus 1945 akhirnya jepang menyetujui sayarat-syarat yang diajukan dalam perjanjian Postdam. Tanggal 2 September 19545 jepang resmi menyerah kepada sekutu.[4] Maka salah satu hasil yang muncul setelah berakhirnya PD II adalah lahirnya PBB.


[1] Modul belajar, Nurul Fikri, Ronin-IPS
[3] Garis besar sejarah amerika, hlm.229
[4] Ibid, hlm.310