Rabu, 05 Januari 2011

KERAJAAN TARUMANEGARA


A.   Letak
Hamper bersamaan dengan kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5 M di Pasundan, dekat bogor atau Jakarta, terdapat kerajaan Tarumanegara atau Taruma.
B.  Sumber sejarah
Ada beberapa sumber dari catatan perjalan dari Tiongkok yang menyebut tantang kerajaan Tarumanegara, yaitu:
1.      Berita dari Fa Hien, dalam bukunya yang berjudul Fa Kao Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti (jawadwipa=pulau jawa) hanya sedikit dijumpai orang yang beragamu budha, melainkan beragam yang buruk (hindu dan aliran animinsme)
2.      Berita dari Dinasti Sui, menceritakan bahwa pada tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To-Mo-Lo yang berasal dari sebelah  selatan.
3.      Berita dari dinasti Tang, menceritakan menyebutkan bahwa pada tahun 666 dan 669 telah datang utusan dari To-Mo-lo yang diyakini adalah kerajaan Taruma.
C.   Prasasti
1.      Prasasti Ciaruteum
Prasasti ini ditemukan di dekat muara Cisadane yang ditulis di sebuah batu besar disertai cap sepasang telapak kaki. Isinya:
ini bekas dua kaki, yang seeprti kaki dewa wisnu, ialah kaki sang maharaja Purnawarman, raja negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”
2.      Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini ditemukan di Cibungbulang Bogor. Dalam prasasti ini terdapat dua gambar dua telapak kaki gajah yang disamakan dengan telapak kaki gajah airawata yang merupakan tunggangan dewa wisnu. Isi dari prasasti in adalah:
Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airawata kepunyaan penguasa Tarumanagara yang jaya dan berkuasa.
3.      Prasasti jambu
Prasasti ini ditemukan di bukit koleangkak, 30 km barat kota Bogor. Isinya tentang sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian raja purnawarman. Bunyi terjemahannya yaitu:
Yang termashur serta setia kepada tugasnya ialah raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma serta baju perisainya tidak dapat ditembus oleh panah musuh-musuhnya; kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil menghancurkan benteng musuh, yang selalu menghadiahkan jamuan kehormatan (kepada mereka yang setia kepadanya), tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya.
4.      Prasasti Tugu
Prasasti ini ditemukan di desa tugu, cilincing, Jakarta utara. Isinya tentang pembuatan saluran gomati dan sedekah yang dilakuakn oleh raja purnawarman.
dulu kali chandrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia yang mempunyai lengan kencang dan kuat. Didalam tahun ke-22nya raja Purnawarman memerintahkan menggali saluran Gomathi. Pekerjaan ini dimulai pada hari yang baik, tanggal 8paro petang bulan phalguna dan disudahi pada tanggal 13 paro terang caitra, jadi hanya 21hari saja, sedang galian itu panjangnnya 6122 tombak. Selamatan oleh baginda dilakukan oleh para brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan.
5.      Prasasti pasir muara
Prasasti ini ditemukan di pasir mauar bogor, tidak jauh dari prasasti kebun kopi. Dalam prasasti ini terdapat candra sengkala, maka diyakini prasasti ini dibuat tahun 458 saka atau 536M.
Ini tanda ucapan Rakryan Juru Pengambat dalam tahun (Saka) kawihaji (8) panca (5) pasagi (4), pemerintahan begara dikembalikan kepada raja Sunda.”
6.      Prasasti Pasir awi dan Muara Ciaten
Prasasti ini ditulis dengan huruf ikal dan sampai saat ini belum bisa dibaca.
D.  Yang Penting
·         Raja kerajaan tarumanegara yang diketahui adalah raja Purnawarman, dilihat dari namanya ada pengaruh Hindu, belum diketahui kepatian apakan raja ini berasal dari Hindustan kemudian datang ke pasunda atau asli pasunda yang mendapat pengaruh hindu. Raja Purnawarman memerintah kerajaan Tarumanegara sekurang-kurangnnya 22tahun.
·         Huruf yang digunakan dalam prasasti bagus dan elok sekali dan menggunakan bahsa sansekerta tulen, maka dapat dipastikan sang raja mempunyai pegawai bangsa hindu. Sedangkan huruf ikla yang ada di beberapa prasasti ada yang menganggap bahwa itu adalah perlambangan.
·         Letak istana kerajaan Tarumanegara diperkirakan di dekat sungai bekasi. Secara Fonetis, sungai Chandrabhaga bisa juga disebut sasibaga (Chandra dalam bahasa india berarti bulan, sedang dalam bahasa jawa bisa disebut sasi). Karena kebiasaan orang jawa yang membalik kata majemuk, maka sasibaga disebut bagasasi yang lama-lama menjadi bagasi dan akhirnya disebut bekasi.
·         Kerajaan Tarumanegara tampak dari prasasti tugu sedikitnya terdapat 2pihak yang membuat saluran gomathi, yaitu golongan hindu (disebut sebagai panji) dan anak negeri (yang dianggap beregama buruk oleh fan hien).
·         Masyarakat pada kerajaan Tarumanegara sudah teratur, Rakyat sudah bertempat tinggal tetap, sebab penggalian sungai untuk keprluan umum seperti mengairi sawah atau menahan banjir.