Selasa, 04 Januari 2011

Kubilai Khan Menguasai Dunia: Perluasan Wilayah Ke Timur dan Selatan

Kubilai khan merupakan cucu dari Jenghis Khan, pemimpin besar Mongol yang ditakuti dan terkenal di dunia. Di bawah kekuasaannya, Mongol berhasil mengibarkan berdera kekuasaannya sampai ke tanah Eropa. Kubilai khan adalah anak kedua dari Tului, putra Jenghis Khan, dan Sarkaktani. Sarkaktani memang bukan seorang wanita Mongol, dia adalah puteri dari kerajaan Kerait yang berdarah Turki, namun dari rahim Sarkaktani lahir pemimpin-pemimpin besar mongol. Tiga dari lima puteranya nantinya menjadi pemimpin besar. Dua anaknya, Mangu dan Kubilai adalah pemimpin kekaisaran mongol, bahkan Kubilai mampu menguasai China dibawah panji Mongol, sedangkan Putera ketiganya berhasil menguasai Persia.[1]
Saat Mangu menjabat sebagai Khan, Kubilai diangkat menjadi gubernur di daerah selatan Mongol. Saat menjabat sebagai gubernur, Kubilai berhasil meningkatkan hasil bumi provinsi Henna dan kesejahteraan social di Xi’an. Tahun 1253 Kubilai melakukan serangan ke Yunnan an berhasil menguasai kerajaan Dali. Tahun 1258 Mangu Khan menunjuk Kubilai sebagai pemimpin pasukan untuk menaklukan Sichuan. Serangan ke Sichuan merupakan strategi Mangu Khan untuk menyerang dinasti Song. Setelah Yunnan dan Sichuan berhasil dikuasai oleh tentara Mongol di bawah Kubilai maka kesempatan untuk menyerang Dinasti Song semakin terbuka lebar. Mengingat letak kedua daerah ini memang berdekatan sehingga tentara mongol dapat menggunakannya sebagai pos persiapan perang. Sayangnya, belum sampai tentara Mongol menyerang dinasri Song, Mangu Khan mendadak meninggal.
Sepeninggalan Mangu Khan, Kubilai memerintahkan jendral-jendralnya untuk mengangkat dirinya menjadi Khan. Tahun 1260 Kubilai diangkat menjadi Khan baru di Xanadu. Ia tidak memerintah dari tanah mongol tetapi memilih memerintah di daratan China. Kubilai meletakkan ibu kotanya di Beijing yang diganti namanya menjadi Khanbalig. Selain itu Kubilai juga menyebut China dengan nama Tionghoa.[2] Kubilai Khan bukan saja muncul sebagai penguasa Mongol, dia juga menjadi penguasa China pertama yang berasal dari dinasti asing dari luar China. Kubilai khan mendirikan dinasti Yuan. Secara fakta dia merupakan pendiri dinasti ini, namun dia menempatkan Jenghis Khan sebagai kaisar pertama dari dinasti Yuan. Dibawah kepemimpinan Kubilai Khan, dinasti Yuan mampu menguasai seluruh daratan China yang sangat luas.
Selama memerintah Kubilai Khan terus menerus melakukan perluasan kekuasaan seperti yang telah dilakukan oleh pemimpin mongol pendahulunya. Kubilai Khan didorong oleh para penasehatnya agara mengadakan ekspedisi militer besar-besaran kerarah timur dan selatan, yaitu ke wilayah Jepang, Campa, Pagan dan Jawa.[3] Tujuan utama Kubilai Khan melakukan ekspedisi militer tersebut  untuk memperluas pengaruh kekeuasaan Mongol, melancarkan perdagangan dan menerima upeti dari Negara-negara lain khususnya wilayah asia. Sampai akhir pemerintahannya daerah kekuasaan Mongol membentang dari venesia di Eropa, Rusia, Persia dan Mesopotamia sampai Laut China Timur dan dari Mongolia sampai Indochina.[4] Sebagian kekuasaannya merupakan warisan turun temurun dari masa kekuasaan Jenghis Khan dan kaisar-kaisar Mongol terdahulu. Bagaimana jalannya perluasan wilayah pada masa pemerintahan Kubilai Khan di kawasan Asia tersebut?
A. Menyerang Dinati Song
Bangsa Mongol sejak berhasil memerdekakan diri dari kerajaan Jin merupakan ancaman bagi dinasti song. Pada mulanya kebangkitan bangsa Mongol di bawah Jenghis Khan dipandang sebagai kesempatan berharga oleh Dinasti Song untuk menaklukan kerajaan Jin yang sering mengancam kedaulatan wilayahnya. Kaisar Song dan pemimpin mongol sepakat membangun suatu persekutuan dan berhasil menaklukan Jin.[5] Namun pada masa pemerintahan Ogodai Khan, mongol berencana untuk menaklukan Dinasti Song. Tentara Mongol saat itu berhasil menaklukan Henna dan Xi’an. Pada masa Mangukan usaha untuk menaklukan song kembali dilakukan. Kali ini Mongol berhasil menguasai Kerajaan nan Zhao di Yunnan yang akhirnya dijadikan sebagai pangkalan tentara untuk menyerang Song dari arah selatan.
Saat Kubilai menjabat sebagai Khan, mongol kembali melakukan serangan ke wilayah kedaulatan Song. Kubilai Khan melanjutkan usaha Mongol untuk menguasai song sejaka zaman Ogodai. Mongol dibawah jenderal Bayan akhirnya berhasil menguasai Xianyang, yang merupakan bentang pertahanan utama dinasti Song. Hilangnya Xianyang melemahkan pertahanan Dinasti Song sekaligus membuka jalan bagi tentara Mongol untuk menguasai Linan, ibu kota dinasti Song.[6] Dalam penyerbuan ke song ini tentara Mongol menggunakan sistem pengepungan kota. Kubilai khan menginginkan kekaisaran song secara utuh. Dia tidak mau merusak kota atau membunuh penduduk song.[7]
Dengan jatuhnya ibu kota Linan ke tangan bangsa Mongol maka secara resmi dinasti Song takluk kepada Kekaisaran Mongol dibawah Kubilai Khan. Permaisuri menyatakan takluk kepada kekasisaran Mongol. Selama enam minggu Permaisuri Song, Ratu Xie, mengirim utusan untuk mencapai perdamaian. Sang Permaisuri tetap mengusulkan kesepakatan, bersedia membagi negerinya dengan mongol, bersedia menghormati Kubilai Khan sebagai Paman bagi Kaisar muda Song. Dia tidak ingin kekerasan, dia juga meminta jaminan bahwa penyerahan dirinya akan dibayar dengan jaminan kedamaian bagi rakyat dan jaminan kemanan bagi keluarga kerajaan.[8] Kubilai Khan menyetujui permohonan Ratu Xie. Permaisuri Song dan kerabatnya ditempatkan di Beijing. Mereka diserahi harta dan bebas pajak. Mereka juga mendapatkan tunjangan kecil dan pelayan yang disediakan oleh kerajaan.
Keluarga kerajaan Song yang tidak mau takluk kepada mongol memilih melarikan diri ke Fjian. Mereka mengangkat Duanzong, yang masih berusia delapan tahun, sebagai kaisar baru dinasri Song. Pasukan mongol terus mendesak keselatan untuk memaksa kaisar dan para pengikutnya takluk dan mengakui kebesaran Mongol seperti yang telah dilakukan oleh Permaisuri mereka. Keluarga kerjanaan dan kaisar muda tidak mau dan terus berlari ke Guang Zhou. Kepala menteri, Cheng Yizong, mengungsikan seluruh keluarag kerajaan ke atas kapal karena terus terdesak oleh tentara Mongol, namun tentara Mongol berhasil mengepung mereka. Pertempuran hebat pecah. Saat kedaan telah terancam, Lu Xiufu, seorang menteri dinasti Song memeluk Duanzong dan bersama-sama menceburkan diri ke laut.[9] Peristiwa ini sekaligus menandai berakhirnya kekuasaan dinasti Song.
Peranng perebutan kekuasaan Dinasti Song oleh Mongol tersebut adalah perang pertama yang menggunakan senjata api. [10] Setelah perang usai kekuasaan mongol berdiri di China, sekaligus sebagai penguasa baru di China dengan nama Dinasti Yuan dibawah tonggak kepemimpinan Sang Khan Agung. Wilayah kekuasaan mongol kala itu dikenal dengan istilah Pax Mongolia.
B. Menyeranng Jepang
Setelah berhasil mengalahkan Song, Kubilai khan segara mengalihkan perhatiannya ke wilayah-wilayah lain yang ada di sekitar kekaisarannya, terutama di daratan asia. Perhatian Kubilai khan sekarang tertuju ke Jepang. Berdasar analisa ahli strategi mongol di xanadu, Jepang besar kemungkinan akan memberi bantuan kepada orang-orang Song untuk membalas dendam kepada mongol. Selain itu Kubilai khan juga mendapat gambaran dari penasehatnya yang merupakan seorang pendeta Budha Korea bahwa tentara Mongol bisa menang dengan mudah dari jepang.
 Kata-kata pendeta itu ada benarnya, karena saat itu Jepang diperintah oleh seorang kaisar boneka, kekuasaan ada di tanngan Bakufu. Namun kala itu terjadi persaingan antara ke Shogunan dengan para samurai, mereka hanya mementingkan kekuatan dan legitimasi kelompok mereka dan tidak memperdulikan tentang pertahanan di wilayah pantai jepang yang sangat lemah. Seain itu jepang juga tidak punya pasukan besar maupun panglima perang berpengalaman seperti yang dimiliki mongol..[11] Mongol juga mempunyai pangkalan militer baru di Pulau Cheju korea. Kerajaan Koryo di korea mengalami invasi mongol sejak tahun 1225. Koryo saat itu merupakan kerajaan bentenng yang sangat kuat dan bertugas menghalau musuh dari utara, termasuk dari suku mongol.[12] Mongol melakukan enam kali invasi ke Korea. Untuk mengalahkan tentara Mongol, para perajin kayu di Koryo mengukir Tripitaka koreana[13]. Mereka memahat seluruh kanon ajaran Budha kedalam 80.000 balok kayu yang berukuran sama. Tujuannya adalah memohon bantuan agar Sang Buha memukul mundur tentara Mongol.[14] Korea berhasil dikalahkan dan tunduk dibawah pemerintahan Mongol pada tahun 1270 setelah diadakan perjanjian damai yang kedua. Sebagai pengikat maka para keluarga kerajaan Korea dinikahkan dengan pejabat Mongol.
Dengan pertimbangan tersebut maka Kubilai khan sepakat untuk meluasakan kekuasaannya ke negeri matahari terbit itu. Sebelum  melancarakan serangan Kubilai khan mengirimkan utusan ke Jepanng untuk meminta agar kaisar jepang mau mengakui kebesaran dinasti Yuan dan mengirimkan upeti setiap tahunnya. Awalnya pembesar di kekaisaran jepang merasa takut dan ingin menyerah dengan Mongol, namun para bakufu bersikap lain. Hio Tokimune, wali Shogun, menolak untuk mempertimbangkan ataupun menjawab tawran Kubilai Khan tersebut. Beberapa kali utusan mongol mendatangi jepang. Tahun 1272 Utusan mongol yang datang ke Jepang itu diusir bahkan diantara mereka ada yang di bunuh.[15]
Tindakan ini membuat Kubilai Khan marah dan menyiapkan serangan ke Jepang. Kubilai Khan sudah menyiapakan armada laut untuk menyerang Jepang dengan bantuan dari orang-orang korea yang menjadi tawanannya. Kepndaian orang-orang korea dalam membuat kapal memang terkenal sangat baik, bahkan melebihi kemampuan orang-orang sung. Kerajaan koryo telah menyiapkan 150buah kapal besar yang siap digunakan untuk menyerang jepang. Tahun 1274 armada laut mongol dikirim ke Jepang. Tentara di dalamnya terdiri dari pasukan dari orang-orang Song China, Koryo Korea dan mongol sendiri.
Armada laut mongol dapat menguasai beberapa pulau kecil di sekitar jepang. Akhirnya mereka mendarat di Teluk Hataka yang merupakan jalur terdekat menuju ibu kota Kyushu. Pasukan Shogun jepang tidak siap dengan serangan mongol kali ini. Shogun tidak mempunyai seorang jendral peranng yang mampu mengkoordinir pasukan untuk melawan tentara mongol. Ini karena orang jepang biasanya peranng bukan dalam bentuk serbuan tapi dalam bentuk perang sampyuh, yaitu perang duel satu lawan satu atau perang sampai mati. Pasukan kalah segala-galanya dalam perang kali ini, para samurai dihancurkan oleh tentara mongol. Mereka berhasil menguasai teluk Hataka hanya dalam waktu satu hari. Tentara mongol membangun perkemahan di pantai teluk Hataka. Namun naas, pada malam hari tiba-tiba badai topan datang menyerang pantai Hataka dan memporak-porandakan tentara mongol. Pasukan jepang yang sudah hafal kondisi alam wilayah mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, mereka merampas dan menghancurkan tentara mongol yang berhasil selamat dari badai topan.
Setelah tentara mongol kalah, orang jepang tidak begitu saja merasa menang dan bersantai-santai. Mereka yakin pasti kubilai khan akan mengirim pasukan untuk menyerang wilayah mereka lagi. Kali ini jepang lebih matang dalam menyusun kekuatan untuk menghalau serangan mongol. Seluruh keluarga yang dulunya bertikai untuk memperebutkan kekuasaan kini bersatu menghadapi serangan kubilai khan.[16] Jepang memanfaat waktu sebelum akhirnya pasukan mongol datang untuk menyatukan struktur komando serta membangun tembok yang cukup kuat guna menahan angkatan bersenjata mongol di seputaran teluk Hataka. Mereka juga menempatkan banyak pasukannya, samurainya yang berasal dari jepang barat untuk menempati post-post penjagaan disepanjang pesisir Kyushu utara. Untuk menanamkan nilai patriotism, pemerintah jepang menyebarkan ajaran Zen Budhisme [17]dan semangat Bushido[18] dikalangan samurai mereka.[19]
Tujuah tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1281, tentara mongol kembali datang untuk menyerang Jepang. Kekuatan tentara mongol pada invasi keduanya sekitar 150.000 pasukan. Armada itu terdiri dari kapal-kapal China dan korea. Pasukan mongol menjalankan taktik perang andalannya, yaitu menyerbu lawan dengan tentara berkuda. Namun tembok yang dibuat oleh orang-orang jepang berhasil menghalau tentara berkuda mongol. Pasukan jepang yang menyerang dengan perahu-perahu kecil yang dapat bergerak dengan lincah juga memperlambat gerakan orang mongol.[20]
Sebelum pasukan Mongol berhasil menguasai daerah pesisir untuk kedua kalinya, badai hebat telah menghadangnya. Serangan kedua ini dilakukan pada bulan Agustus, padah pada bulan itu lepas pantai Fukuoka merupakan blender besar yang memusnahkan semua yang melewati tauapun berada disekitarnya. 65.000 orang tenggelam terkubur lumpur akibat Tsunami yang melanda pantai itu.[21] Untuk kedua kalinya pasukan Mongol gagal menginvasi Jepang. Orang-orang jepang percaya bahwa badai Tsunami yang menyerang armada mongol tersebut merupakan angin kamikaze yang dikirim oleh dewa untuk melindungi negeri mereka.
C. Invasi Ke Pagan, Burma
Setelah menginvasi Jepang, Kubilai khan mulai melirik kerajaan-kerajaan di sekitar indocina yang berada diselatan wilayah kekuasaan Mongol. Ia meminta kerajaan-kerajaan diselatan tunduk kepadanya dan membayar upeti kepadanya setiap tahun. Tahun 1271 Kubilai khan mengirimkan wakilnya yang berada di Yunnan untuk ke Pagan meminta pembayaran upeti. Menurut Kubilai Khan, Pagan merupakan bagian dari kekaisaran Mongol karena berbatsan dengan Yunnan, sedangkan Yunnan sejak invasi tahun 1253 telah menjadi Negara bagian kekaisaran Mongol. Narathihapate, raja Pagan kala itu, menolak. Menurutnya Pagan merupakan Kerajaan yang merdeka sehingga tidak perlu membayar upeti kepada siapaun. Dua tahun kemudia utusan mongol kembali datang ke Pagan dan membawa surat langsung dari kaisar. Namun Narathihapate justru menyekap utusan itu dan membunuhnya.[22]
Kubilai Khan saat itu tidak langsung mengambil tindakan untuk menyerang Pagan seperti yang dia lakukan kepada jepang saat utusannya dibunuh. Kubilai Khan masih fokus dengan usahanya untuk menaklukan negeri sakura. Narathihapate menunggu invasi mongol untuk memninta pertanggung jawabannya, namun pasukan itu tak kunjung datanng. Akhirnya dia memutuskan untuk menyerang Kaungai di Taping karena pemimpinnya telah tunduk ke Kesasaran Mongol. Mendengar salah satu wilayahnya diserang, Kubilai Khan semakin marah. Dia menunjuk Nasiruddin, putra Sayid Ajall yang menjadi kepala wilayah Yunnan, untuk memimpin serangan ke kaungai dan memukul mundur pasukan Pagan.
Kala itu pasukan Burma terdiri atas pasukan penunggang gajah sejumlah 200 ekor. Pasukan itu bergerak maju sampai di perbatasan Baoshan. Pasukan Nasirrudain yang berjumlah 12.000 orang penunggang kuda terpaksa mudur karena kuda-kudanya tidak mau bergerak maju setelah melihat pasukan Pagan dengan gajah-gajahnya. Pasukan Mongol akhirnya meninggalkan kudanya dan maju menyerang pesukan Pagan. Mereka menembakan anak-anak panah ke arah pasukan Pagan sehingga mereka terus terdesak mundur. Pasukan pagan mundur sementara pasukan mongol terus menyerang. Pada pertempuran itu pasukan mongol mendapat 200 ekor gajah sebagai harta rampasan perang yang membuat kubilai Khan cukup senang.[23] Paukan mongol terus memasuki wilayah Pagan, di bamo mereka menghancurkan sisa-sisa kekuatan Pagan, setelah itu mereka kembali pulang ke Yunnan karena udara panas yang sangat menyengat. Tahun 1283 pasukan Mongol di bawah Nasirrudin kembali menyerang Pagan. Mereka melalui rote yang sama seperti serangan pertama. Pasukan mongol berhasil mengalahkan pasukan Pagan di Kaungsin dan mendirikan kamp kamp di lembah sungai irawady.
Narathihapate melarikan diri ke bassein, daerah delta sungai Irrawady karena merasa ibukotanya mulai terancam serangan pasukan Mongol. Narathihapate yang merasa terdesak akhirnya mengirim utusan ke China untuk menemui Kubilai Narathihapate tahu kalau Kubilai Khan adalah seorang budhis, maka ia mengirim seorang Biksu untuk menyampaikan maksudnya. Biksu itu memohon perdamaian kepada Kubilai Khan. Biksu itu berkata,
Tuan, bukankah anda Boddhisatwa? Wilayah kekuasaan tuan begitu luas. Pagan hanyalah kerajaan kecil, tapi disana ajaran Budha tumbuh dengan besar. Janganlah tuan kirim pasukan lagi untuk menghancurkan Pagan. Datanglah setelah masa panen tiba.[24]
Kubilai Khan menyetujui permintaan biksu itu dsan berjanji akan menarik pasukannya dari wilayah Pagan samapi mereka selesai musim panen.
            Akhir tahun 1286 Kubilai Khan menepati janjinya. Ia mengirim 7.000 tentara dibawah pimpinan Jesu Timur untuk kembali menyerang Pagan. Mereka menyerbu lembah sungai Irawady dan menjarah emas serta perak di biara-biara. Serangan ini menyebabkan Pagan resmi menjadi bagian dari wilayah mongol. Kerajaan itu dibagi menjadi dua propinsi, yaitu Pagan utara dan Pagan tengah. Untuk Pagan tengah pengurusan kekuasaan diberikan kepada kerabat kerajaan. Saat itu Kyawswa yang diangkat sebagai gubernur wilayah ini.
            Kekuasaan Mongol atas Pagan tidak berlangsung lama. Kala itu pagan mendapat ancaman dari Shan. Tiga pemimpin Shan berhasil membunuh Kyawswa, memporak-porandakan ibukota pagan tengah dan membantai orang-orang China yang ada disana.[25] Tahun 1300 pasukan Mongol kembali datang untuk menghukum tiga pemimpin Shan. Dari bentengnya di myingsaing, orang-orang Shan mulai melakukan perlawanan kepada pasukan Mongol, kekuatan mongol berhasil dipatahkan. Mereka juga menyogok kepala pasukan Mongol untuk membawa pulang pasukannya ke Yunnan. Sesampainya di Yunnan kepala pasukan itu dihukum karena dianggap telah menyalahi aturan perang. Namun setelah itu tidak pernah lagi ada ekspansi Mongol ke Pagan untuk menindak lanjuti orang-orang Shan. Mundurnya pasukan Mongol dari pagan tengah menyebabkan beralihnya kekuasaan ke tangan Shan.
           D.  Serangan ke Champa dan Annam
            Saat Kubilai Khan berhasil menguasai Dinasti Song, ia meminta tanda bukti kesetiaan kepada kerajaan-kerajaan yang dulu mengakui China sebagai atasannya. Kubilai mengirim utusan ke kamboja, Annam dan Champa untuk meminta raja dari tiap-tiap kerajaan itu datang menghadap ke Khanbaligh untuk menyatakan tunduk dan mengirim hadiah-hadiah kepadanya. Champa kala itu hanya mengirimkan hadiah-hadiah, namun sang raja enggan untuk datang menemui Kubilai Khan. Kubilai Khan kembali mengirim utusan ke Champa untuk meminta raja penghadap, namun raja tidak menghiraukan. Kejadian ini membuat Kubilai Khan menjadi geram sehingga timbul niat untuk mengintimidasi Champa.
            Kubilai Khan menunjuk Sogatu untu memimpin invasi kali ini. Pasukan Mongol sejumlah 5.000 orang berhasil merapat dan menguasai wijaya, ibu kota Champa. Serangan mongol ini membuat semangat nasionalisme rakyat Champa muncul, mereka bersatu dengan raja untuk melawan Mongol.[26] Raja Indrawarman V bergerak ke perbukitan daerah dalam dan melakukan perang gerilya. Pasukan Sogatu banyak menjadi korban dalam perang gerilya ini karena mereka banyak yang tidak mengetahui medan pertempuran. Akibatnya dia harus meminta bantuan ke Mongol. 15.000 tentara baru datang dibawah pimpinan A Taqai. Namun semua itu tetap tidak bisa menangkap raja Champa.
            Beberapa strategi baru dicoba oleh pemimpin mongol. Sogatu mengusulkan pengiriman pasukan melalui daratan, yaitu melewati wilayah annam. Menurut Sogatu pengiriman pasukan melalui Annam tidak akan mendapat perlawanan karena Annam telah tunduk kepada Mongol, buktinya mereka sudi mengirim hadiah dan Rajanya pun mau menghadap Khan di Khanbaligh. Setelah mendengar pertimbangan itu maka Kubilai Khan menunjuk puteranya Toghan sebagai komandan pasukan bantuan melalui Annam.
 Saat itu Annam dipimpin oleh seorang penguasa baru, yaitu Tran Nhan Tong. Menurutnya bila pasukan mongol melewati wilayahnya untu menyerang Champa kemungkinan besar setelah berhasil menguasai champa wilayahnya juga akan ikut diserang. Pertimbangan itulah yang membuat Tran Nhan Tong menolak pasukan melewati wilayahnya. Tran menghimpun kekuatan seluruhnya rakyatnya untuk membangun pertahanan dari pasukan Mongol. Seluruh Pria, kecuali pelayan, wajib mengkikuti wajib militer yang di9selenggarakan oleh kerajaan.
Togan yang memimpin pasukan melalui Annam ketika sampai di Tongking telah dikalahkan oleh pasukan Annam dan didesak mundur kembali ke China. Mendengar kabar ini Kubilai Khan memperkuat pasukan Togan dengan mengirim A Riqkaya, Nasirrudin dan Jesu Timur. Mereka mendirikan sebuah kamp di pedalaman yang tidak jauh dari Hai Phang, sebuah kota yang berjarah 100km di timur Vietnam, dan merencanakan melakukan serangan dari laut dan darat.
Tran Nhan Tong memerintahkan rakyatnya untuk mengosongkan wilayah berpenduduk yanga kan dilewati pasukan Mongol sehingga pasukan mongol tidak memperoleh apapun untuk dirampas. Ia juga menyiapkan pasukan untuk memukul mundur armada kapal mongol, yaitu dengan membuat pancang yang nantinya akan diletakkan di panatai teluk halong. Pasukan tran mempersiapkan pertahanan di salah satu pulau di teluk Halong. Di pulau itu terdapat sebuah goa kapur yang tidak tampak dari lepas panatai. Tempat itulah yang digunakan oleh pasukan tran untuk menyiapkan serangan sekaligus mengamati gerak-gerik pasukan Mongol. Ketika kapal-kapal mongol menuju hulu sungai dan siap-siap mendarat, pasukan Annam bersiap-siap melakukan strategi mereka. Ketika perahu pasukan Mongol sudah tidak Nampak, pasukan Annam dengan perahu-perahu kecil bergerak kea rah Hulu dan menancapkan pancang-pancang yang telah mereka buat.[27] Akibatnya pasukan mongol menjadi terisolir dan betal melakukan serangan ke Champa.
E. Perluasan Wilayah ke Jawa
Kubilai Khan mulai melirik wilayah di semenanjung melayu. Awalnya Kubilai khan mengirim utusan ke Jawa, karean saat itu kerajaan yang paling terkenal di semenanjung melayu adalah kerajaan singosari yang diperintah oleh Kertanegara. Kubilai Khan beberapa kali mengirimkan utusan ke Jawa untuk meminta Kertanegara menghadap kepadanya, namun Kertanegara tidak bereaksi. Mungkin saat itu Kertanegara sedang menimbang-nimbang resiko apa yang akan ia dapat apabila ia menolak tawaran penguasa mongol itu. Kertanegara juga menimbang kemungkinan yang terjadi bila ia menghadap ke Khanbaligh. Kemungkinan kedaulatan Singosari akan terancam karena dengan menghadapnya Kertanegara ke Khanbalig bisa dianggap sebagai bukti takluknya singosari ke Mongol, namun bia menolak maka singosari harus siap untuk menerima serbuan tentara mongol yang terkenal bengis itu.
Tahun 1289 beberapa utusan mongol kembali datang ke singosari. Kali ini mereka dipimpin oleh Meng’kin. Kertanegara bukannya mengambut dengan baik. Ia justru menwan utusan itu dan melukai wajahnya dengan memotong sebagian hidung dan telinganya.[28] Setelah itu kertanegara memulangkan utusan itu ke Mongol. Kubilai Khan merasa sanagt terhina atas perlakuan Kertanegara kepada utusannya itu. Kubilai Khan mulai menyiapkan pasukan untuk menyerang jawa dan menghukum Kertanegara.
Kertanegara sadar apa yang telah ia lakukan kepada utusan mongol dapat memancing serangan besar-besaran pasukan mongol ke kerajaannya. Untuk mengahalau serangan itu, kertanegara mulai menghimpun kekuatan untuk menghalau pasukan mongol sebelum akhirnya sampai di Jawa. salah satu cara Kertanegara menghimpun kekuatan adalah dengan melakukan ekspedisi Pamalayu. Ekspedisi pamalayu adalah pengiriman patung amogapasha ke kerajaan melayu, bukan sebagai bentuk penaklukan melainkan untuk membentuk persekutuan melawan agresi mongol.[29] Kertanegara yakin ekspedisinya kali ini akan berhasil sebelum pasukan mongol kembali ke jawa.
Kubilai Khan telah mengyiapkan pasukan untuk menyerang Jawa. Ia memerintahkan gubernur Hokian untuk mengirim Shih Pi, ike Mese dan Kau Hsing memimpin invasi ke jawa. gubernur Hokian juga mempersiapkan 20.000 pasukan yang terdiri dari orang Hokkian, Kiangsi dan Hukuang. Mereka juga memerintahkan untuk menyiapkan perbekalan kapal untuk satu tahun pelayaran dan 40 batang perak. Kubilai khan juga memberikan 10 bedge kulit macan, 4begde emas, 100 bedge perak dan 100 helai kain sutera dengan sulaman emas sebagai persiapan pemberian tanda jasa. Ketrika Ike Mese dan para perwira lainnya menghadap untuk melaporkan persiapan ekspedisi mereka, Kubilai khan berkata,
Ketika kalian tiba di jawa, kalian harus mengatakan dengan tegas kepada tentara dan rakyat di Negara itu bahwa kekaisaran dinasti Yuan sejak lama talah membina hubungan yang baik dan saling mengirim utusan, akan tetapi raja mereka telah memotong muka utusan kaisar, Meng’Kin dan kami datang untuk menghukum perbuatan tersebut.[30]        
            Pasukan Kubilai khan sampai ke Jawa dan mendarat di Tuban. Saat itu kekuasaan Kertanegara telah berakhir karena telah diserang oleh Jayakatwang, raja Kediri. Pasukan Mongol itu disambung hangat oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara. Raden wijaya berusaha menipu tentara mongol agar mau membantunya menyerang Jayakatwang. Ia mengatakan kepada jendral Mongol bahwa Kertanegara telah diserang dan dihancurkan kerajaannya oleh Jayakatwang Raja Kediri hingga Kertanegara wafat dalam serangan itu. Apabila ingin membalas dendam mereka kepada Kertanegara maka mereka harus mengalahkan Kediri di bawah Jayakatwang. Jendral Mongol pun sepakat dengan Raden Wijaya untuk menyerang Kediri, menurutnya menyerang Kediri sama saja melakukan amanat kaisar mereka karena setelah singosari runtuh maka kedirilah yang menguasai jawa. Raden Wijaya juga memancing semangat pasukan mongol untuk menyerang Kediri dengan janji akan memberi gadis-gadis cantik yang ada di kerajaan itu kepada Jendral dan tentaranya.
            Pasukan Mongol yang kala itu membawa banyak kekuasatan mulai melancarkan aksinya di Kediri. Mereka memporakporandakan seisi kerajaan dan berhasil mengalahkan Jayakatwang. Untuk merayakan kemenangan itu para tentara melakukan pesta pora diatas kapal mereka. tentu saja pesta pora ini juga termasuk gagasan dari Raden Wijaya. Dalam pesta itu para tentara minum-minum sampai mabuk sehingga sangat mudah untuk dikalahkan. Saat pesta itu juga Raden Wijaya bersama dengan pasukannya menyerang kapal-kapal mongol. Mereka membakar kapal-kapal sampai habis tak ada satupun yang tersisa. Raden Wijaya berhasil mengalajkan Kediri dengan bantuan pasukan mongol, sekaligus berhasil mengusir pasukan itu dari tanah jawa.
            Begitulah sedikit gambaran usaha Kubilai Khan untuk memperluas wilayah ke timur dan selatan. Walaupun banyak mengalami kegagalan dan tidak mampu sehebat Jenghis Khan, kakeknya, namun Kubilai Khan tetap seorang negarawan yang besar. Dibawah bendera Yuan dan tonggal kepemimpinannya mongol berhasil menguasai seluruh China yang sangat Luas. Walaupun invasinya banyak yang gagal namun hubungannya dengan dunia luar, terutama daerah barat membuat China terkenal di dunia. Keberadaan dinasti yuan juga cukup diperhitungkan oleh para penguasa disekitarnya karena terkenal dengan militer yang hebat dan kuat.


DAFTAR PUSTAKA
Adams, Sinom. 2007. Atlas Dunia Abad Pertengahan. Jakarta: Erlangga for Kids
Agung, Leo. 2008. Sejarah Asia Timur 1. Surakarta: LPP UNS
Hall, D.G.E. 1988. Sejarah Asia Tenggara. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional
KBS, Radio Korea Internasional. 1995. Sejarah Korea. Seoul: Radio Korea Internasional, KBS bekerjasama dengan National Institute for International Education Development Ministry of Education Korea
Kementerian Kebudayaan,Olahraga,dan Pariwisata. Fakta-Fakta Tentang Korea. Seoul: Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea
Kozok, Uli. 2006. Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah: Naskah Melayu yang Tertua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Lan, Nio Joe. 1962. Djepang Sepanjang Masa. Djakarta: PT. Kinta
Lombart, Denys. 2006. Nusa Jawa: Silang Budaya 2 (Jaringan Asia). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Man, John. 2006. Kubilai Khan (terjemahan). Tangeran: Pustaka Alfabet
________. 2009. The Leadreship Secret of Ganghis Khan (terjemah). Tangeran: Pustaka Alfabet
Setiono, Benny G. 2008. Tionghoa dalam Pusaran Politik. Jakarta: Trans Media
Taniputra, Ivan. 2008. History Of China. Yogyakarta: Penerbit Ar-Ruzz Media
Zaenurokman, A. 2008. China Naga Raksasa Asia: Rahasia Sukses China Menguasai Dunia. Yogyakarta: Garasi


[1] John Man, Kubilai Khan (Pustaka Alfabet Tangeran, 2006), Hlm.13
[2]  Ivan Taniputra,History Of China, (penerbit Ar-Ruzz media yogyakarta, 2008), Hlm. 442
[3]  Denys Lombart, Nusa Jwa : Silang budaya 2 (Jaringan Asia), (Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2006), Hlm.30
[4] Leo Agung, sejarah Asia Timur 1, (LPP UNS Surakarta, 2008), Hlm.39
[5] Ivan Taniputra, Op Cit, Hlm.443
[6] Ivan Taniputra, Log. Cit, hlm.414
[7] Simon Adams, atlas Dunia Abad Pertengahan, (Erlangga For Kids Jakarta, 2007), Hlm.37
[8] John Man, Op. Cit, Hlm.201
[9] Ivan Tniputra, Op.Cit, hlm.415
[10] A. zaenurokhman, China Naga Raksasa Asia: Rahasia Sukses China Menguasai Dunia, (Garasi Yogyakarta, 2008), Hlm.47
[11] John man, Op. Cit., Hlm.214
[12] Radio Korea International,KBS, Sejarah Korea, (Radio Korea Internasional, KBS bekerjasama dengan National Institute for International Education Development Ministry of Education Korea Seoul, 1995), Hlm.22
[13] Tripitaka koreana juga dikenal dengan sebutan Palman Daengjanggyeong yang berarti 80.000 tripitaka. Ajaran Budha ini diukir dalam 80.000 balok kayu yang berukuran sama. Saat ini Tripitaka koreana tersimpan di Haensa Gyeongsang Selatan.
[14] Kemeterian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata, Fakta-Fakta tentang Korea, (kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korrea Seoul, ?), Hlm.29
[15] Nio Joe Lan, Djepang Sepandjang Masa, (PT. Kinta Djakarta, 1962), Hlm. 61
[16] Leo Agung, Op.Cit, Hlm. 79
[17] Zen Budhisme adalah aliran Budhisme yang lebih mengutamakan perenungan daripada membaca sutra atau kitab suci. Tujuan perenungan ini agar seseorang selalu sadar akan semua hal yang sedang dijalani dalam hidupnya.
[18] Bushido adalah kode etik kepahlawanan golongan samurai dalam feodalisme jepang. Makna boshido adalah sikap rela mempertaruhkan jiwa demi kerajaan dan kaisar.
[19] John Man, The Leadership secrets Of Genghis Khan (terjemahan), (Pustaka Alfabet Tangeran, 2009), Hlm.220
[20] Nio Joe Lan, Op.Cit,. Hlm.62
[21] John Man, The Leadership secrets Of Genghis Khan, Op.Cit., Hlm.221
[22] D.G.E. Hall, Sejarah Asia Tenggara, (Penerbit Usaha Nasional Surabaya, 1988), Hlm.136
[23] John Man, Kubilai Khan, Op.Cit., Hlm.306
[24] Ibid, Hlm.314
[25] D.G.E. Hall, Op.Cit., Hlm.138-139
[26] Ibid, Hlm.175
[27] John Man, Kubilai Khan, Op.cit., Hlm.313
[28] D.G.E. Hall, Log.Cit., Hlm.75
[29] Uli kozok, Kitab undang-undang Tanjung Tanah: naskah melayu yang tertua. (Yayasan Obor Indonesia Jakarta, 2006), Hlm.19
[30] Benny G. Setiono, Tionghoa dalam Pusaran Politik, (Trans Media Jakarta, 2008), Hlm.25